Iik..
Namamu kok aneh?
Kok aneh…
I, itu artinya ilang
Iiiilaang…
Ik, artinya culik…
Ilang di culik….
……
Sekejap menghela nafas:
Di nadi mengayun, beralun dan bergema sebuah simfoni yang semenjak di atas roda baja itu terus-menerus berderit, berdecit, tak henti-hentinya kau mencicit!
Malam serasa jadi lapang:
Kala terhempit ditengah-tengah kursi keropos, berjejer-jejer.
Dan yang pastinya kuyakikini:
Tanganmu itu tak berhenti menabuh jimbe meski nafas tak lagi tersekat.
Untuk sang sahabat malam yang telah hilang dan kukenal dari alunan lagunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H