Mohon tunggu...
Bram Martian
Bram Martian Mohon Tunggu... -

iWeekender • iTraveller • iLaughter • iCulinaryAdventurer • iDesigner partime and fulltime • Everyday is Superhore

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cappuccino Much Better than Espresso

20 Oktober 2011   13:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:42 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian orang menjadikan kopi sebagai minuman wajib yang harus tersaji. Pagi, siang, sore, malam..rasanya kopi selalu menjadi sajian yang pas disajikan kapan saja. bisa di minum sambil santai dengan obrolan ringan, meeting dengan klien, menemani novel yang baru saja dibeli, atau juga sebagai obat rasa pusing..banyak alasan yang menjadikan kopi sebagai alternatif.

Seperti saya dan salah seorang teman saya, yang saat itu sedang duduk di salah satu brand kopi Amerika. Saya bertemu dengan teman saya karena sudah lama tidak bertemu dan dengan sengaja kami merencakan untuk bertemu dan bertukar cerita.

Siang, terik, weekend? perpaduan yang tepat untuk kami bisa berbincang santai. Kami memilih lokasi di kawasan Setiabudi. Entah mengapa, menurut saya, Setiabudi memiliki daya tarik tersendiri.

Saya duduk di kedai kopi bagian luar, selain karena area smoking juga karena saya lebih senang merasakan angin yang bertiup di sabtu siang hari ketimbangair conditioner. Saya bisa merasakan kalau hari ini hari libur dan saya ingin merasakan nikmatnya menghirup udara luar dengan seduhan kopi yang akan saya pesan.

“sudah ada yang mau di order mas?” tanya salah seorang pelayannya.

“mm…saya mau ice cappucino blended nya y mas, lo pesen apaan ky?” tanya saya

“saya juga ya mas, jadi 2 ice cappucino blendednya”

sambil menunggu pesanan kopi kami datang, Rizky (teman saya) langsung memulai perbincangan…

“eh lo nyadar nggak sih?kenapa semua pengunjung disini lebih banyak yang minum Cappucino ketimbang Espresso? Lo aja sama gwe sama-sama mesen Cappuccino. Kenapa lo gak mesen Espresso?”tanya teman saya

“oh iya yah, hampir setengahnya lebih mereka minum Cappuccino. sisanya mereka minum Espresso…”

“Mungkin karena Cappucino rasanya lebih manis, dibanding Espresso?”

“That’s the point!Karena Cappuccino itu terdiri dari beberapa racikan dan ada takarannya. Kopi ini punya tiga komposisi utama : espresso, susu (steamed milk), dan foam. Cappuccino juga termasuk kopi yang paling favorit di dunia, dan setau gue kopi ini yang paling susah dihidangin buat dapetin rasa yang enak”

“permisi mas, 2 ice Cappuccino blended-nya” suara pelayan mengantarkan pesanan kami.

“Nah mungkin kebanyak orang lebih menyukai segala sesuatunya tuh pas dan wajar dan yang kayak lo bilang tadi maunya yang manis-manis aja, jarang yang mau ngerasain pait.. Tapi menurut gwe kemanisan nggak enak, kepaitan apalagi. Nah pas banget kan kayak Cappuccino?” lanjut temen saya

“kalo mau dihubungin sama filosofi hidup yang pernah gwe baca. Penikmat Cappuccino mencerminkan pribadi yang lebih santai dan gak suka ngeberesin sesuatu dengan terburu-buru. Pecinta jenis minuman Cappucinno itu mencerminkan pribadi yang menyukai sesuatu yang bernilai estetika dan juga kepribadian yang lebih ceria. Ya kaya kita gini deh, selalu ceriaaa….hahahahahaaa” Tawa teman saya menutup cerita Cappucinonya.

Saya tertawa dan sambil berpikir..terlepas dari percaya atau tidaknya, mungkin tanpa sengaja orang akan lebih memilih Cappucino dibanding Espresso, ya karena mereka memang menginginkan hidup yang wajar, mau merasakan hal-hal yang manis tapi yang paitnya kalau bisa dibuang jauh-jauh. Tidak dihadapai dengan masalah-masalah yang berat, dan bisa menjalani hidup ini dengan keceriaan..

Saya menikmati ice Cappuccino blended sambil tersenyum menikmati nikmatnya sabtu siang saya…

At the end, Life’s so easily lah, nikmatin hidup aja.. Manis dan pahit akan menjadi kombinasi hidup, selalu akan ada solusi untuk tiap masalah yang sedang kita hadapi.

@jakartastorytelling

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun