Kompas Gramedia adalah sebuah perusahaan yang melegenda, yang menerbitkan banyak buku di Indonesia. Buku itu mereka terbitkan sejak tahun 1973 sampai sekarang.
Dari buku novel yang mereka terbitkan sudah banyak jua yang alih wahana menjadi film, sebut saja "Badai Pasti Berlalu", "Dealova", "Ronggeng Dukuh Paruk", dan "Negeri 5 Menara".
Di samping buku dari penulis dalam negeri, Kompas Gramedia juga menerbitkan buku-buku terjemahan dari penulis luar negeri, seperti Agatha Christie, Enid Blyton, dan JK Rowling.
Bertahun-tahun setelah Kompas Gramedia menjadi penerbit sekaligus pemasar, mereka mengembangkan industri ke bidang-bidang yang lain (perhotelan, kuliner, pertelevisian).
Dalam rangka mengenalkan kembali buku-buku terbitan mereka dari masa lampau hingga yang terbaru, di perayaan 50 tahun ini, Kompas Gramedia mengadakan pameran dengan judul "Sampul Manusia". Pameran ini digelar dari tanggal 26 Maret-5 April 2024 di Bentara Budaya Jakarta dan Gedung Kompas Gramedia Palmerah Barat.
Buku-buku ini mereka tampilkan tidak hanya dalam bentuk fisik, tapi juga digital yang bisa kita lihat dan eksplorasi menggunakan alat khusus yang disediakan di sana.
Ada juga beberapa yang lain, Kompas Gramedia mengubah tampilan sampulnya menjadi format 3D sehingga saat kita melihatnya menggunakan kacamata khusus, gambar itu tidak berbayang dan jadi kelihatan lebih berdimensi.
Selain pameran buku, Kompas Gramedia juga mengadakan lokakarya dan nonton bareng yang mereka lakukan dari tanggal 28 Maret kemarin sampai 4 April mendatang.
Yang menjadi pemateri adalah ilustrator Indonesia Beng Rahadian, sedangkan film yang diputarkan di pameran ini adalah film "Merindu Cahaya de Amstel", "DJS The Movie: Biarkan Bintang Menari", "Winter in Tokyo", "Tak Ada yang Gila di Kota Ini", dan beberapa film pendek saat event Jakarta Film Week 2023.
Film pendek lokal pertama yang saya tonton di Ruang Serbaguna Pameran "Sampul Manusia" berjudul "Ngidam".
Sesuai judulnya, "Ngidam" bercerita tentang Lela, istri dari keluarga Betawi yang meminta suaminya, Abdul membelikan makanan dan mewujudkan hal-hal yang dia inginkan, agar kelak saat lahir anaknya tidak ileran.