Mohon tunggu...
Bramantyo AdjiWaskito
Bramantyo AdjiWaskito Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia Biasa

sekedar menulis~

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Negara

28 Desember 2022   09:20 Diperbarui: 28 Desember 2022   09:23 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Negara


Kita tahu bahwa Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Tetapi apakah nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila sudah terwujudkan dalam kehidupan? Apakah nilai nilai Pancasila sudah diterapkan dalam hukum yang ada dalam Indonesia? Apakah perilaku dan norma yang ada sudah sesuai dengan nilai nilai Pancasila. Pertanyaan pertanyaan tersebut tentu akan muncul seiring berjalannya waktu dan perubahan zaman. Untuk menjawabnya mari kita ulas Pancasila dari segi filosofis.

Pancasila sendiri terdiri dari dua kata, ‘panca’ dan ‘sila’. Panca memiliki arti lima dan sila memiliki arti dasar, jadi Pancasila dapat diartikan sebagai 5 dasar. Pancasila sebagai dasar negara, maksudnya ialah Pancasila dijadikan sebagai landasan suatu negara dalam menjalankan hukum dan ketentuan yang ada pada suatu negara. Tentunya untuk bisa dijadikan sebagai dasar, Pancasila haruslah bisa mewakili atau mencerminkan perilaku dari masyarakatnya. Nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila antara lain, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai permusyawaratan, dan nilai keadilan.

Nilai ketuhanan, nilai yang mendasari ketuhanan, bahwa manusia haruslah memiliki kepercayaan kepada tuhan agar hidupnya terarah dan terkontrol. Diumpamakan seperti supir yang mengendarai mobil, dan agama/kepercayaan adalah tempat tujuannya, jadi walaupun banyak jalan yang bisa dia lalui tetapi jalan yang terdekat dan aman akan menuntunnya ke tempat tujuannya dengan aman dan selamat.

Nilai kemanusiaan, nilai yang mendasari tentang kemanusiaan, diantarnya moral, perilaku dan adab manusia. Manusia diberkahi akal pikiran oleh tuhan, maka dari itu akal yang kita dapat harus digunakan dengan tanggung jawab. Kita bukanlah hewan yang hanya memiliki nafsu saja. Manusia adalah makhluk social.  Sebagai contoh ketika kita ingin membangun sebuah rumah. Kita butuh kuli untuk membangun fondasinya dan kita butuh arstitek untuk merancang desainnya. Dari contoh tersebut bisa kita lihat bahwa kita tidak bisa hidup sendirian dan memerlukan bantuan satu sama lain.

Nilai persatuan, nilai yang mendasari tentang persatuan/kebersamaan. Masih berhubungan dengan nilai kemanusiaan, nilai persatuan juga terdapat kaitan yang kuat tentang sosial yaitu persatuan. Rasa persatuan tidak bisa terwujudkan apabila kita tidak saling menghargai satu sama lain. Dengan rasa persatuan kita dapat melewati tantangan yang sulit dengan mudah dan tidak mudah tergoyahkan. Seperti satu lidi yang mudah dipatahkan tetapi apabila terdapat sekumpulan dari satu lidi tersebut maka akan sulit untuk dipatahkan. Begitu pula jika masyarakat bisa menumbuhkan rasa persatuan, maka Indonesia akan menjadi negara yang solid dan tidak mudah terpengaruh oleh ancaman ancaman dari negara lain baik itu secara internal maupun eksternal.

Nilai permusyawaratan, nilai yang mendasari tentang musyawarah dan demokrasi. Negara Indonesia merupakan negara demokrasi, yaitu negara yang system pemerintahaannya demokrasi artinya rakyat bisa ikut terlibat untuk menjalankan pemerintahan yang ada di Indonesia. Hal ini dapat terwujud apabila hak yang diberikan pada masyarakat berjalan dengan baik. Untuk mengkritisi atau berpendapat haruslah didasari oleh hal yang jelas. Seringkali yang terjadi di Indonesia terjadi demo yang mana diikuti oleh orang orang yang hanya mau merusuh saja, Ketika ditanya apa permasalahannya mereka tidak tahu. Hal ini menghambat proses demokrasi yang ada di Indonesia. Terdapat penanggulangan solusi seperti dibuatnya forum demo, namun belum sepenuhnya berjalan efektif dikarenakan kurangnya kesadaran akan pentingnya memahami konteks dalam suatu permasalahaan.

Nilai keadilan, nilai yang mendasari tentang keadilan. Nilai ini merupakan nilai yang sering dilanggar di Indonesia, tatkala banyak sekali kasus kasus korupsi yang terjadi. Hal ini merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk pelanggaran terhadap nilai keadilan. Mengambi uang rakyat yang mana bukan hak mereka tentu seperti merebut keadilan dari rakyat. Memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa oknum oknum yang korupsi kebayakan orang orang yang memiliki jabatan. Mereka menyalahgunakan kekuasaan mereka untuk merebut hak milik orang lain.

Bisa kita simpulkan bahwa setiap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak bisa berdiri sendiri. Semua sila haruslah ada melengkapi satu sama lain, oleh karena itu disatukan menjadi Pancasila. Nilai ketuhanan tidak bisa berdiri sendiri apabila tidak ada nilai kemanusiaan yang mengandung moralitas, seperti tidakan terorisme, mereka menganut agama yang kuat tetapi tidak disertakan dengan rasa moralitas maka hanya fanatisme yang ada untuk menyebutnya. Nilai permusyawaratan tidak bisa berdiri sendiri apabila tidak disertai dengan nilai Keadilan, karena apabila yang menyuarakan suara hanya orang-orang yang berkuasa, bagaimana nasib bagi orang yang tak berdaya? Oleh sebab itu, makna yang terkandung dalam Pancasila tidak bisa kita pisahkan. 

Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tetapi perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri -  Ir.Soekarno

Maka kita harus bisa memahami secara keseluruhan 'makna' yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara, agar kita tidak saling mengadu domba satu sama lain.

Banyak sekali tantangan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Untuk mewujudkan cita cita luhur yang terkandung dalam Pancasila tidaklah mudah, bahkan sudah berates ratus tahun lamanya masih saja dan bahkan kondisinya semakin memburuk seiring bertambahnya zaman. Oleh karena itu marilah kira tumbuhkan nilai nilai Pancasila pada diri kita sendiri, setelah itu kitab isa mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama. Kita tunjukkan bahwa Indonesia bisa menjadi negara yang maju. Ayo kita wujudkan cita cita luhur bangsa Indonesia!

#Indonesiabisa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun