Mohon tunggu...
Angra Bramagara
Angra Bramagara Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Orang biasa yang sedang belajar menulis, dan belajar menggali ide, ungkapkan pemikiran dalam tulisan | twitter: @angrab

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Iuran BPJS Kesehatan Ditanggung Perusahaan Asuransi Gantikan Beban Masyarakat

12 Oktober 2019   16:44 Diperbarui: 4 November 2019   10:00 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau solusinya itu difokuskan ke masalah manajemen rumah sakit atau masalah manajemen di BPJS sendiri, kehebohan itu tidak terjadi di masyarakat.

Terus, bagaimana solusinya?

Menurut pemikiran saya, sebaiknya aturan dan pengelolaan BPJS Kesehatan diatur ulang. Karena ada beberapa tipe masyarakat yang menjadi peserta BPJS saat ini. Masing-masing tipe masyarakat tersebut memiliki ekspektasi layanan yang beragam. 

Menurut konsep Kualitas Jasa (Services Quality) bahwa seberapa baik pelayanan suatu jasa ditentukan dari ekspektasi dan persepsi si penerima jasa.

Ekspektasi didefinisikan sebagai bentuk pelayanan yang diharapkan oleh calon konsumen, sedangkan persepsi adalah bentuk pelayanan yang sedang/telah diterima atau dirasakan oleh konsumen. Selisih antara persepsi dan ekspektasi itulah didefinisikan sebagai tingkat pelayanan jasa.

Tipe masyarakat Indonesia ada beberapa kategori yaitu masyarakat miskin yang selama ini sulit menjangkau fasilitas kesehatan karena faktor biaya, masyarakat kelas menengah hingga kaya yang selama ini bisa menjangkau fasilitas kesehatan. 

Ekspektasi mereka terhadap bentuk layanan kesehatan sangat berbeda. Sebagai contoh masyarakat miskin ketika mendapat akses ke fasilitas kesehatan secara gratis tentu sudah sangat senang sekali. Masyarakat lain pun kalau di kasih gratis juga tentu senang, tapi apa yang membedakannya? 

Masyarakat kelas menengah hingga kaya mendapatkan akses ke fasilitas kesehatan tentunya sudah biasa bagi mereka, tidak ada yang istimewa bagi mereka, namun  yang mereka cari kemudian adalah harga, fasilitas, dan layanan non medisnya. 

"Ga apa-apa bayar, asalkan pelayanannya mantap, daripada gratis tapi pelayanan memble." begitu kira-kira ekspektasi dari masyarakat kelas menengah dan kelas atas.

Hal ini karena di mindset mereka sudah terbangun suatu standar pelayanan rumah sakit, dari pengalaman mereka berobat selama ini di berbagai rumah sakit. 

Apakah pelayanannya cepat? Apakah obat yang diberikan efektif, tidak bertele-tele? Apakah kamarnya nyaman? Apakah petugas rumah sakit dan dokternya ramah, sopan? Apakah rumah sakitnya bersih? Apakah susternya cantik-cantik?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun