Â
Rasa khawatir yang hadir pada mulanya itu, ternyata kini para pebisnis asuransi kesehatan sepertinya merasa senang dengan hadirnya BPJS kesehatan.
"Setelah ada BPJS Kesehatan ada, tiba-tiba masyarakat Indonesia sadar tentang pentingnya asuransi. Ini momentum yang luar biasa untuk seluruh industri asuransi," -Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo- (dikutip dari kompas.com)
Â
Bahkan 49 perusahaan asuransi swasta bersedia bekerjasama dalam hal koordinasi manfaat dengan BPJS kesehatan, walaupun dikabarkan masih ada hal-hal teknis seperti mekanisme koordinasi manfaat belum jelas diatur, yang bisa menyebabkan badan usaha bisa terkena pembayaran iuran ganda.
Saat ini saya mendengar bahwa perusahaan-perusahaan besar juga mulai mengikutkan karyawannya dalam program BPJS Kesehatan, yang barangkali mereka akan mengalihkan program asuransi karyawannya dari pihak swasta kepada BPJS Kesehatan, sehingga bisa saja pendapatan pebisnis asuransi kesehatan swasta semakin tergerus.
Â
Pihak Rumah Sakit
Pihak rumah sakit pun sepertinya masih sulit menerima BPJS. Beberapa faktor yang jadi alasan kenapa rumah sakit menolak seperti terkait pada pembayaran atau pencairan dana peserta BPJS kesehatan, serta ditambah pula membludaknya pasien rumah sakit yang membuat layanan rumah sakit menjadi terganggu akibat tidak siapnya rumah sakit menampung pasien sebegitu banyaknya, bahkan ada rumah sakit yang menolak pasien BPJS untuk berobat.
Ditambah pula, rumah sakit pun merasa tertekan dengan ancaman dari Presiden Jokowi untuk ikut menjadi mitra dalam program BPJS. kalau tidak bisa-bisa izin rumah sakit dicabut.Â
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!