28 Agustus 2010 pukul 8:31
Wahai putri, Bibirmu membiru.
Apakah kau telah mati?
Sepertinya nafasmu sedang tercekat,
Apakah kau tengah sekarat?
Apa yang perlu aku bantu?
Membunuhmu secara cepat,
Atau memandangmu yang akan mati secara perlahan lalu mendokumentasikannya kedalam sebuah bingkai untuk ku pamerkan pada kerabat dan kawan yang akan segera datang untuk melayat-mu wahai putri?
Putri,
Kenapa kamu masih juga belum mati?
Atau jika kau tak ingin segera mati,
Aku yang akan membunuh diriku sendiri?
Wahai Putri,
Matilah dengan segera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H