Mohon tunggu...
Bartholomeus Brama
Bartholomeus Brama Mohon Tunggu... lainnya -

bartholomeusbrama@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilgub DKI Jakarta Satu Putaran?

6 Juli 2012   19:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:14 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini bukanlah survei, melainkan hanya prediksi yang didasarkan pada data yang saya miliki yang kemudian dimasukan ke dalam metodologi buatan saya sendiri. Jadi dalam menentukan hasil prediksi ini benar-benar tidak menyertakan pengambilan sampel dari responden seperti yang biasa dilakukan dalam survei. Prediksi ini dibuat berdasarkan beberapa indikator yang saya yakini sangat berpengaruh dalam tingkat keterpilihan seseorang.

Posisi pertama dengan perolehan suara 52% didapatkan oleh pasangan Foke-Nara.

Posisi kedua dengan perolehan suara 25% didapatkan oleh pasangan Jokowi-Ahok

Posisi ketiga dengan perolehan suara 17% didapatkan oleh pasangan Hidayat-Didik.

Posisi keempat dengan perolehan suara 3% didapatkan oleh pasangan Faisal-Biem .

Posisi kelima dengan perolehan suara  2% didapatkan oleh pasangan Alex-Nono.

Posisi keenam dengan perolehan suara 1% didapatkan oleh pasangan Hendardji-Riza.

Indikator yang digunakan dalam prediksi ini didasari oleh sosok calon, latar belakang calon, strategi pencitraan calon, model kampanye, mesin politik, kemampuan finansial, kekuatan pengaruh, dan tipikal pemilih Jakarta melalui data yang saya punya dan kemudian saya coba kalkulasikan melalui metodologi tertentu yang saya pakai sendiri untuk menentukan kemungkinan perolehan suara. Data yang saya gunakan dalam memprediksi ini juga belum tentu valid.

Prediksi ini tidak mempunyai maksud dan tujuan tertentu hanya sekedar ingin menyampaikan apa yang saya pikirkan. Tingkat keakuratannya juga tidak bisa dipastikan, sehingga tidak ada jaminan berapa margin error dan tingkat kepercayaan yang dapat dihasilkan melalui metode ini. Selain itu sebenarnya saya juga tidak begitu yakin dengan prediksi saya ini bahwa pilgub DKI Jakarta akan berlangsung 1 putaran karena sangat sulit bagi calon gubernur untuk memiliki suara diatas 50% sesuai dengan UU no 29 tahun 2007 tentang Pemerintahan DKI Jakarta.

Hasil pilgub ini hanya merupakan ajang pembuktian para tokoh dan tarik menarik kepentingan dari tim sukses dan orang-orang kuat di balik layar saja karena Jakarta merupakan ibukota negara RI. Pesan saya agar apapun hasilnya nanti, saya berharap masyarakat jakarta tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan-tindakan anarki karena siapapun yang terpilih nanti tidak akan terlalu berpengaruh terhadap Jakarta dan masyarakatnya. Kepada para tokoh, tim sukses, dan pihak-pihak yang berkepentingan saya harap dapat legowo menerima apapun hasil proses politik ini, dan menahan diri dalam melakukan hal-hal yang hanya akan berakibat buruk bagi masyarakat.

Sekali lagi saya ingatkan ini bukan survei tapi prediksi, silahkan dipercaya atau tidak. Terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun