Hal tersebut penting, namun baru mengungkap sebagian dari pengetahuan penting yang perlu dipahami generasi muda. Substansi yang tidak kalah pentingnya dan menjadi fondasi nilai-nilai kebangsaan adalah bahwa mereka perlu tahu tentang Nusantara, tentang Indonesia. Bahwa Indonesia merupakan bentukan dari berbagai budaya Nusantara yang amat berbhineka, namun dengan penuh kesadaran memanunggalkan dirinya ke dalam negara bernama Indonesia. Indonesia adalah melting pot dari berbagai budaya daerah di Nusantara, ada ratusan suku bangsa dengan  bahasa daerah serta latar belakang agama/keyakinan berbeda, yang membangun Indonesia. Indonesia adalah dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote.
Dengan demikian besar dan luasnya Indonesia, mungkin tidak banyak dari kita sebagai warga Indonesia yang pernah/berkesempatan menginjakkan kaki secara langsung ke berbagai titik yang membentuk Indonesia.
Indonesia amat kaya akan budaya tradisional, pengetahuan tradisional dan kearifan lokal, termasuk kekayaan Sumber Daya Alam. Kekayaan Indonesia yang berupa budaya tradisional, pengetahuan tradisional dan kearifan lokal, dan Sumber Daya Alam itu tentu saja tidak dengan serta merta dapat menjadi kapital dalam membangun Indonesia. Kesemuanya itu masih berupa bahan baku dan sumber daya yang perlu digali dan dikelola lagi, atau acap kali disebutkan dengan konsep hilirisasi.
Pada era Revolusi Industri yang dibangun oleh perekonomian berbasis pengetahuan (knowledge-based economy), riset dan inovasi teknologi, semuanya itu menjadi kapital yang bernilai tinggi. Apa gunanya suatu teknologi bila tidak dibangun oleh suatu substansi? Teknologi akan menjadi tidak bermanfaat, tidak memiliki orientasi, tidak bermakna apapun.
Indonesia, harus kita akui masih memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk dapat menggali kembali dan mengaktualisasikan berbagai pengetahuan tradisional dan budaya tersebut sebagai kekuatan dalam pembangunan.
Diperlukan dukungan kuat riset, inovasi, teknologi, kreativitas yang nampaknya kurang memadai atau tidak dapat diaktualisasikan dengan cepat ketika hanya mengandalkan sumber daya manusia di Indonesia.
Oleh sebab itu, di sinilah peran penting generasi muda Indonesia di seluruh penjuru Nusantara dan yang telah tersebar di berbagai penjuru dunia. Mereka harus dirangkul, diayomi agar jangan sampai lupa dengan Ibu Pertiwi-nya, Indonesia.
Nilai-nilai kebangsaan yang harus ditanamkan adalah di mana pun mereka berada, mereka adalah Indonesia. Kepada generasi muda harus ditanamkan kesadaran kulturalnya, bahwa pada suatu titik hingga saat ini, mereka berakar pada budaya Nusantara yang melahirkan dan membentuk Indonesia.
Terdapat tiga pilar nilai kebangsaan penting yang perlu ditanamkan yaitu bahwa Mereka harus bangga menjadi bagian dari budaya Nusantara yang kini dan kelak akan menjadi kekuatan Indonesia Raya, mereka adalah merah putih-nya Indonesia, dan mereka siap bersaing dan membawa Indonesia di panggung dunia.
Seperti ungkapan fenomenal yang pernah dikatakan Bung Karno, founding fathers Indonesia, ketika menghadiri Kongres Indonesia Raya pada 31 Desember 1931 di Surabaya selepas keluar dari penjara Sukamiskin setelah selama dua tahun menjalani hukuman kurungan dari pemerintah kolonial Belanda.