Mohon tunggu...
I Made Bram Sarjana
I Made Bram Sarjana Mohon Tunggu... Administrasi - Analis Kebijakan

Peminat pengetahuan dan berbagi pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mendesain Kebijakan Strategi Promosi Pariwisata Berbasis Bukti

14 Juli 2023   07:53 Diperbarui: 18 Juli 2023   08:00 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Industri pariwisata hingga saat ini menjadi motor penggerak perekonomian daerah Kabupaten Badung termasuk Bali. 

Kabupaten Badung menjadi motor penggerak pariwisata Bali, dan Bali menjadi penggerak industri pariwisata Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan target kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2023 mencapai 8,5 juta kunjungan yang setengahnya diharapkan masuk melalui Bali.[1] Hal ini berarti juga bahwa Kabupaten Badung sebagai pintu gerbang pariwisata Bali memiliki andil besar bagi kemajuan industri pariwisata Bali dan Indonesia.

Pandemi menyebabkan terjadinya jeda aktivitas pariwisata selama 2 tahun lebih. Jeda terjadi dari dua sisi, dari sisi wisatawan mereka tidak bisa datang ke Kabupaten Badung dan dari sisi destinasi, kegiatan promosi juga berhenti karena harus berfokus dengan penanganan pandemi. Jeda promosi ini berpotensi menyebabkan terjadinya loss terhadap pangsa pasar wisatawan mancanegara ke Kabupaten Badung.

Salah satu kunci penting dalam upaya pemulihan pariwisata adalah dengan melakukan pemasaran pariwisata yang efektif. 

Agar proses pemulihan pariwisata khususnya pada segmen wisatawan mancanegara berjalan dengan cepat dan berjalan secara sistematis, diperlukan strategi pemasaran yang tepat untuk memastikan kinerja sektor pariwisata segera pulih secara terarah. 

Kini dengan telah dilakukannya reaktivasi pariwisata, dengan momentumnya adalah suksesnya penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Kabupaten Badung, Bali pada November 2022 lalu, maka perlu dilakukan upaya tepat untuk mempercepat pemulihan industri pariwisata dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi sembari berupaya mengembangkan sektor ekonomi lainnya. 

Promosi kepada seluruh segmen pasar pariwisata baik wisatawan nusantara maupun mancanegara harus kembali digencarkan.

Wisatawan berpose di terminal kedatangan domestik Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali (koleksi pribadi)
Wisatawan berpose di terminal kedatangan domestik Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali (koleksi pribadi)

Pertanyaan besarnya adalah, promosi seperti apa yang perlu dilakukan? Apakah mengulang/melakukan kembali pola promosi yang sudah pernah dilakukan di masa-masa sebelum pandemi? 

Jawabannya jelas, yaitu "tidak". Di masa pasca pandemi ini Kabupaten Badung harus tampil, berpromosi dengan "wajah baru", karena promosi di dalamnya mengandung aspek diferensiasi. Ini sekaligus menunjukkan bahwa Kabupaten Badung mampu tampil beda, tampil WOW, semakin unggul dan berkualitas daripada masa-masa sebelumnya, bukan yang itu-itu saja, sehingga terkesan tidak menarik atau bahkan usang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun