Mohon tunggu...
Abraham PosmaJoshua
Abraham PosmaJoshua Mohon Tunggu... Freelancer - FACE IT OR LEAVE IT

Penyuka makanan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Earth Week Menambah Rasa Cinta kepada Lingkungan

26 Maret 2019   11:14 Diperbarui: 26 Maret 2019   12:31 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Earth Week merupakan program untuk menjelaskan masalah-masalah lingkungan dan mengajak masyarakat terurama mahasiswa untuk sadar atas masalah polusi plastik dan pemanasan global di Indonesia yang melibatkan berbagai macam Non-Governemental Organizations atau NGO seperti World Wildlife Fund (WWF) dan juga kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

Penyelenggara beserta panitia pengurus acara Earth Week ini adalah mahasiswa UPH yang secara voulentir ingin membantu dalam pelaksanaan, Acara ini diadakan pada tanggal 25 maret 2019 yang akan diadakan di Canopy Gedung B Universitas Pelita Harapan (UPH) Lippo Village.

Sebagai narasumber dan guest star pada acara Earth Week, dari KLHK panitia Earth Week mengundang ibu Siti Nurbaya, selaku mentri KLHK.

"Penyelenggaran Earth Week ini di adakan dengan kesadaraan kami sebagai mahasiswa UPH dengan adanya masalah polusi plastik dan juga pemanasan global di Indonesia serta meningkatkan kesadaran masyarakat terutama mahasiswa UPH untuk merubah gaya hidup mereka," jelas Christa Anggelia, Ketua Earth Week .

Adanya kegiatan Earth Week ini dilatarbelakangi dengan  masalah yang terjadi di Kalimantan, yakni perusahaan  atau bisnis palm oil menyuap uang ke pemerintah agar mereka dapat mengunakan hutan sebagai lahan pertanian palm oil mereka. 

Menurut Christa hal ini bukan karena masalah polusi plastik maupun suhu yang semakin meningkat tetapi kita sebagai manusia kurang perhatian kepada lingkunan kita. Sedangkan, berita yang baru saja beredar di Indonesia, adalah tentang paus yang mati karena menelan 1000 bagian plastik. Hal ini bukanlah hal sepele, tetapi mencerminkan masalah lingkungan yang Indonesia hadapi sekarang.

"Dalam Earth Week kami juga mempunyai workshop salah satunya adalah 'Making Your Own Soap'. Workshop ini bukan hanya menjadi workshop yang unik, tetapi memiliki tujuan untuk mengajari kita menghadapi masalah limbah plastik yang kita gunakan," ujar Christa.

Workshop makin your own shop sendiri memberikan edukasi kepada masyarakat dan para mahasiswa mengenai limbah plastik yang bertambah ketika kita membeli sabun cair dan sebenarnya di acara ini dijelaskan juga bahwa ada cara alternatif yang baik untuk lingkungan.

"Tidak hanya 'Make Your Own Soap' tetapi kita mempunyai 1 workshop lagi yaitu 'Tea and Terrarium'. Workshop tersebut adalah workshop bagi penggemar lingkungan, dengan Workshop 'Tea and Terrium' tersebut agar kita bisa lebih lagi menghargai fauna  dan lingkungan di sekitar kita," jelas Christa.

Dalam menghadapi masalah limbah plastik dan pemanasan global, pada Earth Week juga diadakan Movie Discussion yang memiliki 2 tema yaitu 'A Plastic Ocean' dan 'Before The Flood'. 

Dalam Tema 'A Plastic Ocean', para peserta disuguhkan film dokumenter dan para peserta yang hadir membahas masalah polusi plastic yang terjadi dan bagaimana cara menghadapinya. A Plastic Ocean menghighlight masalah-masalah di Indonesia dan bagaimana pemerintah maupun masyarakat bisa mengatasinnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun