Mohon tunggu...
Bram
Bram Mohon Tunggu... Penulis - Seorang Penikmat Ilmu Pengetahuan

Merdeka sejak dalam pikiran

Selanjutnya

Tutup

Politik

Drama Politik di Balik Pengusutan Kasus Hoax Ratna Sarumpaet

10 Oktober 2018   18:50 Diperbarui: 10 Oktober 2018   19:00 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Upaya cuci tangan kubu Prabowo-Sandiaga untuk membersihkan citranya dari kasus hoax Ratna Sarumpaet terus dilakukan. Dimulai dari pengakuan dibohongi, memecatnya dari tim kampanye, melaporkan ke polisi, hingga mengerahkan massa aksi 212 untuk mengawal Amien Rais ketika diperiksa polisi.

Setelah kebohongan Ratna Sarumpaet terkait kasus pengeroyokannya terbukti adalah sebuah kebohongan, Prabowo dan tim ingin melepaskan dirinya. Padahal, sebelumnya informasi soal penganiayaan Ratna itu banyak disebarkan oleh pendukungnya.

Dalihnya, Prabowo dan kubunya merasa dibohongi oleh Ratna. Sehingga tidak teliti dan ikut menyebarkan kabar bohong.

Kemudian, Ratna seperti sepah yang dibuang setelah manisnya hilang. Ia dicoret dari nama tim kampanye Prabowo.

Tak hanya itu, keberadaan Ratna Sarumpaet di tim kampanye pun juga disangsikan. Salah satu tokoh PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW), justru mempertanyakan nama Ratna yang masuk ke timses Prabowo.

Sebagai kawan satu tim, sikap HNW tersebut sangat kejam. Setelah kawannya jatuh, dia ikut menimpakan tangga kepadanya.

Betapa tidak, dengan mempertanyakan seperti itu, HNW sebenarnya telah mencerminkan sikap untuk membuang Ratna setelah tak dibutuhkan lagi.

Ratna bagi Prabowo cs hanya berguna saat informasi hoaxnya berhasil, namun jika gagal maka dia akan dibuang layaknya sampah. Padahal, selama ini Ratna sangat loyal dan militan kepada Prabowo.

Setelah tak diakui, Ratna pun dilaporkan ke polisi oleh kubunya sendiri. Partai Gerindra akhirnya melaporkan Ratna ke polisi, setelah sempat sebelumnya dibatalkan. Pembatalan itu sendiri pernah disampaikan oleh Sandiaga Uno.

Namun, faktanya kini, Ratna resmi dilaporkan oleh Gerindra. Sikap mencla-mencle partai pimpinan Prabowo ini patut dipertanyakan.

Awalnya ada perbedaan sikap antara Sandiaga dan partainya. Hal ini  mengindikasikan tidak kompaknya antara mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu dengan partainya.

Bisa dikatakan komunikasi Sandiaga dengan Gerindra tidak terjalin dengan baik, meskipun akhirnya Sandiaga bertekuk lutut mengikuti kemauan partainya itu. Dengan begitu, sikap tidak konsisten dipraktikkan oleh Sandiaga.

Baru menempati posisi sebagai cawapres saja Sandi sudah plin plan hanya untuk mencari aman di partainya. Apalagi bila nanti terpilih menjadi wakil presiden. Tentu akan banyak rakyat yang dibohonginya.

Drama politik pasca informasi hoax yang disebarkan oleh Ratna dan timses Prabowo itu terbongkar Amien Rais menjadi sasaran polisi. Dia dipanggil untuk dijadikan saksi atas Ratna.

Namun, beberapa kali Amien Rais berkelit. Dia tampak bimbang dan galau menghadapi kasus hukum ini.

Akhirnya, dia merencanakan taktik untuk mengerahkan massa alumni 212 untuk menekan aparat kepolisian agar dirinya lolos. Sayangnya, pihak polisi seperti tak gentar.

Pengerahan massa itu dilakukan oleh Amien Rais karena dirinya benar-benar takut bila terseret kasus Ratna. Sebab dirinya memang diduga kuat menjadi otak dan tokoh dibalik kasus kebohongan tersebut.

Selain itu, pengerahan massa alumni 212 itu diperlukan demi memanaskan mesin politik untuk menguatkan basis pendukung Prabowo di Pilpres 2019 mendatang. Kalau bukan alumni dan simpatisan 212 siapa lagi yang akan mendukung Prabowo dan Sandiaga.

Itulah sekelumit drama politik yang dimainkan kubu Prabowo melalui Ratna Sarumpaet. Untungnya kasus informasi hoax pengeroyokan Ratna itu cepat terbongkar sehingga tidak menjadi fitnah yang besar.

Hikmah lainnya, melalui kasus itu kini publik semakin tahu, kelompok mana yang menjadi produsen hoax selama ini. Mereka yang suka memainkan isu sesat untuk membuat kegaduhan negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun