Surprise banget! Saat saya jenuh dan khawatir dengan tontonan anak muda yang cenderung hedon dan kurang mengangkat pesan moral, apa lagi saya juga punya anak remaja perempuan, akhirnya kegelisahan saya terwakili oleh Syakir Daulay. Aktor muda yang baru usia 19 tahun namun sudah kritis menyikapi sekelilingnya dan mampu menuangkan masalah tersebut dalam sebuah karya.
Film "Aku Bukan Jodohnya" dibuat oleh Syakir dengan dukungan Tawaf TV dan Indonesia Mengaji. Dalam Press Conference pada 29 Desember 2021, Syakir mengaku bahwa kesulitan kerap dihadapinya terutama saat mengajak calon pemain kerap mendapatkan perlakuan underestimate dari sesama artis yang diajaknya. Namun hal ini tak menyurutkan semangatnya. Syakir pun mengajak pemain baru, yakni Ica Maysha yang menjadi lawan mainnya.
Tentu bukan hal mudah ketika Syakir berperan sebagai pemain sekaligus sutradara, namun para pemain senior seperti Doni Alamsyah, Cut Mini dan Zikri Daulay mendukungnya dengan memberikan banyak input.
Melihat judul film ini, Syakir terlihat memanfaatkan isu yang sering terjadi pada anak muda. Kisah percintaan yang kandas namun susah move on dan sering menjadi bahan becandaan juga topik hangat di sosial media. Makanya moment tersebut dijadikan payung sebagai isu besar yang dapat disusupi pesan-pesan moral yang mudah dicerna semua kalangan penonton.
Isi cerita bukan sekadar persoalan jodoh namun realita kehidupan masa kini banyak diangkat juga, diantaranya relationship antara anak dan orang tua yang sering berselisih pendapat, seperti Bagas (Syakir Daulay) dan ayahnya (Doni Alamsyah) yang tak pernah cocok namun ibunya (Cut Mini) selalu mengingatkan bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah ada campur tangan Allah SWT, tidak harus selalu menyalahkan orang lain termasuk ketika berbeda pendapat yang mengakibatkan terjadinya sesuatu yang tak diharapkan.
Lalu dinamika era digital yang menjadi bagian aktivitas Nadhira (Ica Maysha) saat menerima banyak endorsement dibantu Bagas dalam proses pemotretannya karena Bagas hobi fotografi, dari sinilah tumbuh benih-benih cinta di antara mereka berdua dan mempertemukan dengan Ahmad (Zikri Daulay) yang berperan sebagai ustadz muda. Bagaimana kehadiran Ahmad berperan dalam hubungan Nadhira dan Bagas? Saksikan saja film ini yang sudah tayang di MAXtream mulai 30 Desember 2021.
Padatnya pesan moral yang tertuang dalam film ini, akan lebih menarik jika plot twist dibuat di awal. Karena sudah ketahuan dari judul, jadi tebakan penonton dengan ending cerita ini masih ada bayangan lain selain soal jodoh yang tak kesampaian. Misalnya, soal karya Bagas yang semakin moncer, reuni bersama sahabat-sahabatnya yang selama ini mendukung dan lain-lain. Lalu dihubungkan dengan cerita utama kisah jodohnya. Jadi, sebaiknya penataan plot twist bisa dimainkan supaya penonton terkecoh dengan dugaannya.
Kualitas teknik sinematografi juga ada baiknya ada finalisasi control yang lebih teliti agar lebih smooth dan tidak mengganggu angle pengambilan setiap adegannya. Namun secara kualitas konten cerita, banyak hal yang dapat dipetik dan menyadarkan manusia yang sering luput dari hal-hal yang sering dianggap sepele padahal efeknya merugikan orang lain. Ini adalah pelajaran penting!