Mohon tunggu...
Ani Berta
Ani Berta Mohon Tunggu... Konsultan - Blogger

Blogger, Communication Practitioner, Content Writer, Accounting, Jazz and coffee lover, And also a mother who crazy in love to read and write.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berlebaran dengan Kebiasaan Baru

12 Mei 2021   14:18 Diperbarui: 12 Mei 2021   14:21 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti biasa, di acara lebaran tradisi sungkeman juga wajib ada walau secara online. Tanpa mengurangi kedalaman maknanya seperti sungkeman langsung, caranya adalah memperkuat narasi secara verbal dan gunakan bahasa tubuh ketika sungkem. Kalau mau nangis ya nangis saja. Mau puitis boleh, mau drama juga gak masalah. Yang penting semua ungkapan dari hati tersampaikan.

Setelah sungkeman, makan bareng walau di tempat masing-masing. Setelahnya acara bebas sambil main games atau kuis-kuisan. Jangan lupa untuk berbagi cerita dan pengalaman seru. Pasti aka nada cerita gentian yang akan saling mewarnai jalannya silaturahmi online ini.

Hantaran Untuk Keluarga

Pandemi memudahkan sebenarnya, dengan sistem semua serba online, kiriman makanan, sembako, uang dan bingkisan lebaran masih bisa sampai ke orang tua atau kerabat. Begitu banyak marketplace yang menyediakan keperluan lebaran yang bisa dikirim sesuai lokasi yang kita inginkan dan dengan menjentikkan jari di smartphone saja, kita sudah bisa mengirimkan uang juga untuk orang-orang yang kita kasihi dan sayangi. Banyak cara untuk mewakili kehadiran kita kepada orang-orang tersayang nun jauh di sana.

Tak kalah seru, tak kalah memuaskan dan tak kalah memberikan kebahagiaan walau jarak jauh dan dengan cara yang berbeda. Yang penting kita selamat dan keluarga juga selamat dari paparan covid-19 yang siapa tahu kita yang membawanya karena tanpa gejala.

Foto: Kompas TV You Tube
Foto: Kompas TV You Tube

Memaknai Lebaran Dengan Ridho Allah SWT

Senang sekali saya berkesempatan mengisi acara "Kata Netizen" di KompasTV pada 6 Mei 2021 bersama Bapak Mohammad Ramdhan Pomanto, Wali Kota Makassar dan Pendakwah Habib Husein Jaffar Al-Hadar dalam satu jam perbincangan yang dipandu oleh host yang asyik dan interaktif membuat satu jam tidak cukup untuk berdiskusi.

Tema obrolan tentang Lebaran Tiba Pandemi Masih Ada ini membuat isi hati kami bertiga tersampaikan karena gemas melihat realita masyarakat kebanyakan yang belum menyadari pentingnya menjaga protokol kesehatan terutama menjelang lebaran ini banyak masyarakat yang memadati pusat perbelanjaan. Seperti yang viral baru-baru ini di Tanah Abang dan salah satu mall besar di Makassar. Tentu saja ini akan menjadi cluster-cluster baru pemicu ledakan covid-19 yang entah kapan akan berakhir. Karena ulah sebagian masyarakat yang tidak peduli dan tidak mau tahu kalau covid-19 itu ada.

Menarik soal ini, Habib Husein menjelaskan bahwa saat lebaran itu bukan soal beli baju baru, makan makanan lezat lalu berkumpul. Sebelum pandemi pun ada baiknya apa adanya saja jika tidak mampu. Pada saat lebaran pakai baju bersih, tetap terhubung dengan keluarga dan saling memberi dengan kasih saying. Tanpa baju baru, tak akan mengurangi keimanan walau kata Habib, soal baju baru disunahkan. Tapi kembali lagi kepada keadaan yang harus disikapi dengan bijak.

Habib membahas soal makna lebaran yang harus membawa rahmat dan berkah bukan bencana. Karena menurutnya, jika kita memaksakan mudik dengan tujuan menuntaskan rasa rindu dan menunjukkan bakti pada orang tua, alih-alih tercapai semua niat baik itu, malahan membawa bencana karena virus yang dibawanya dari perjalanan atau bawaan sejak dari rumah, malah menularkan. Habib juga menekankan bahwa memaksakan diri mudik ada potensi menjadi pembunuh secara tidak langsung. Karena selama ini kita merasa baik-baik saja. Namun di balik semua itu, kita justru yang berpotensi menularkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun