Mohon tunggu...
Ani Berta
Ani Berta Mohon Tunggu... Konsultan - Blogger

Blogger, Communication Practitioner, Content Writer, Accounting, Jazz and coffee lover, And also a mother who crazy in love to read and write.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

LRT Menambah Solusi Penyediaan Transportasi Massal Indonesia

23 Februari 2019   23:12 Diperbarui: 23 Februari 2019   23:57 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto, www.lrtjabodebek.com

Sebulan lalu, saat saya mencoba Kereta Ratangga MRT (Mass Rapid Transit) dari Stasiun Bundaran HI ke Stasiun Lebak Bulus, membuncah rasa bangga dan senang hati karena dalam hitungan minggu, dapat menggunakan moda transportasi ini. Jadi gak bakalan tua di jalan lagi, saya berpikir bahwa saya dan semua warga Jakarta beserta warga pinggirannya akan lebih produktif dengan sarana angkutan massal ini.

Tak lama dari moment itu, saya mendapatkan kesempatan untuk hadir di acara FGD tentang LRT (Light Rail Transit) dari Kompasianer Tangerang Selatan (Ketapels) pada 13 Februari 2019 di Gedung Kompas Gramedia Jakarta. Mengangkat Tema "Pembangunan LRT Jabodebek & Sumsel Untuk Siapa?

Rasa senang saya melonjak lagi bukan main. Karena baru saja akan merasakan kehadiran MRT Jakarta, kini ditambah LRT. Serasa tinggal di negara maju dengan kemajuan infrastruktur transportasi di Indonesia. Apa lagi saya yang tinggal di pinggiran ibu kota dan banyak beraktivitas di ibu kota pasti sangat terbantu.

Narasumber FGD LRT/dokpri
Narasumber FGD LRT/dokpri
Rasa ingin tahu saya sebelumnya tentang LRT yang sempat tertunda penyelesaiannya terjawab di acara ini. Narasumber yang hadir pun langsung dari stakeholder LRT. Narasumber tersebut adalah Bapak Insinyur Zulkifli (Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan), Bapak Budi Harto (Direktur Utama PT.Adhi Karya), Bapak Joko Setyo Warno (Pengamat Transportasi Unika Soegijapranata) dan Bapak Nirwono Joga (Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti).

Dalam FGD ini, dijelaskan mulai sejarah pembangunan hingga progress yang telah dilakukan hingga sekarang. LRT fase 1 dengan rute Jabodebek (Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi) dengan satu rangkaian kereta terdiri dari 6 gerbong dan memuat 26 Ribu penumpang per jam.

Mengapa Tangerang tak masuk dalam rute LRT? Menurut Bapak Budi Harto, untuk wilaah Tangerang sudah tersedia moda transportasi KRL dan dalam waktu dekat ini akan ada MRT. Jadi pembangunan LRT sebagai upaya memeratakan pembangunan infrastruktur yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

LRT sudah beroperasi di Sumatera Selatan sejak 1 Agustus 2018 pada saat moment Asian Games yang mengantarkan penumpang dari Bandara Sultan Mahmud Badarudin II ke lokasi-lokasi pertandingan. Selain penduduk, para atlet se-Asia pun ikut menikmati LRT selama di Palembang.

LRT Jabodebek Perkiraan 2021 Rampung 

LRT Jabodebek diperkirakan beroperasi pada 2021 dari perkiraan selesai 2019. Tertundanya penyelesaian ini, menurut Bapak Budi Harto, ada hubungannya dengan soal pembebasan lahan yang memerlukan waktu. Karena bernegosiasi dengan warga yang memiliki cara pandang berbeda terhadap pembangunan LRT harus massif dan dibarengi edukasi agar masyarakat paham dan tidak merasa diintimidasi.

Jadi, soal pembebasan lahan ini memang memerlukan waktu yang tak sebentar. Selain soal pembebasan lahan, kendala lainnya adalah belum selesainya pembangunan depo. Untuk membangun sebuah angkutan umum, apalagi yang bersifat massal, harus tersedia depo sebagai tempat persinggahan kereta setelah seharian beroperasi. Depo juga berfungsi sebagai tempat maintenance kereta di saat memerlukan service agar kereta tetap terawat dan terjaga fungsinya.

LRT Jabodebek fase 1 ini akan melalui jarak 44,3 KM dari Cibubur ke Dukuh Atas. Makanya menurut para narasumber yang hadir, LRT hanya melalui elevator atau rel layang. Karena jarak tempuh yang tak terlalu panjang.

Dibangun dengan sistem elevator juga dimaksudkan supaya tak mengganggu jalanan yang telah ada. Tentu saja pertimbangannya karena kapasitas infrastruktur jalan salah satunya.

Integrasi LRT Berpotensi Mengatasi Masalah Kemacetan

Moda transportasi LRT terintegrasi dengan MRT dan Transjakarta di Stasiun Dukuh atas, dengan adanya integrasi ini, masyarakat dimudahkan untuk beralih ke moda transportasi lainnya yang dbutuhkan.

Harapannya, masyarakat banyak yang beralih dari mobil pribadi ke transportasi umum. Karena dengan terintegrasinya angkutan umum yang nyaman seperti ini, masyarakat tak perlu lagi bermacet-macet dengan mobil pribadinya yang akan menghilangkan sebagian waktunya yang berharga.

Selain hemat waktu, hemat bensin, toll dan parkir juga. Jika naik transportasi umum, tinggal duduk manis sampai tujuan dengan biaya yang sangat terjangkau.

Produktivitas pun meningkat karena dengan menggunakan transportasi umum seperti LRT dan lain-lain, bisa sampai tujuan tepat waktu. Di tempat kerja pun lebih rileks dan masih segar untuk berpikir. Jadi tidak capek atau tidak stress duluan sebelum bekerja. Dibanding setelah bermacet-macetan saat naik mobil pribadi.

Dampak peralihan penggunaan kendaraan pribadi juga menguntungkan lingkungan, polusi udaha jadi terminimalisir karena kendaraan pribadi tak menjadi padat dan penyebaran asap serta komponen yang membahayakan tidak banyak.

Quality time setiap individu pun akan didapatkan dengan baik. Misalnya cepat sampai rumah dan bisa berkumpul dengan keluarga lagi atau kesempatan bersantai di rumah dan jalan-jalan di luar pun jadi semakin ternikmati karena cukupnya waktu.

Masyarakat yang tinggal di penyangga Ibukota seperti Bogor, Depok dan Bekasi pun semakin mudah mendapatkan transportasi yang aman dan nyaman serta bisa sampai tujuan tepat waktu walau aktivitasnya di Jakarta. Bapak Nirwono Joga (Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti) mengungkapkan bahwa perekonomian Jakarta pesat berkat peran produktivitas dari masyarakat yang tinggal di daerah penyangga ibukota. Oleh karena itu, penting memfasilitasi moda transportasi yang cepat, aman dan nyaman seperti LRT ini.

#LoveLRT/ dokpri
#LoveLRT/ dokpri
Harapan Saya Terhadap LRT Jabodebek

Saya sangat berharap LRT Jabodebek ini terwujud dan dapat beroperasi sesuai target. Walau diburu target, sebaiknya memerhatikan juga aspek keselamatan bagi penumpang dengan memperkuat kualitas infrastruktur kereta dari mulai fisik kereta hingga teknologinya.

Hadirnya LRT juga diharapkan akan semakin memperkaya estetika di lingkungan yang dilalui LRT ini. Misalnya, di jalur pedestrian menuju stasiun dibuat taman indah dengan penghijauan yang segar. Yang tadinya pinggiran tempat jalan kaki itu semrawut, dibuat rapi dan nyaman.

Saya juga berharap ke depannya, LRT dapat memperpanjang koridor sebagai solusi integrasi yang lebih memadai. Karena keberhasilan sebuah angkutan massal, bisa terjadi jika banyak terhubung dan nyambung langsung dengan moda angkutan umum lainnya.

Pembangunan LRT yang masih berlangsung ini, ada baiknya pihak LRT juga mengadakan forum diskusi terbuka bersama media dan blogger di setiap progress nya, agar masyarakat mengetahui sudah sampai di mana.

Edukasi terhadap masyarakat yang tinggal di pemukiman terdekat dengan stasiun LRT atau pemukiman padat penduduk, pihak LRT dapat memberikan wawasan dengan cara berdiskusi langsung. Agar masyarakat di lingkungan tersebut memahami fungsi dan manfaatnya tanpa harus merasa terganggu. Diskusi bisa dilangsungkan sebulan sekali atau sesuai kebutuhan.

Kesimpulannya, mari kita dukung progress pembangunan LRT Jabodebek supaya selesai tepat waktu agar solusi dari masalah yang dtimbulkan akibat kemacetan segera teratasi dan produktivitas masyarakat meningkat dan tidak rugi karena waktu hilang karena kemacetan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun