Mohon tunggu...
Ani Berta
Ani Berta Mohon Tunggu... Konsultan - Blogger

Blogger, Communication Practitioner, Content Writer, Accounting, Jazz and coffee lover, And also a mother who crazy in love to read and write.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bangkit!

28 Agustus 2016   18:18 Diperbarui: 28 Agustus 2016   18:27 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinopsis

Jakarta diguyur hujan tidak henti, beberapa wilayah mulai digenangi dan lambat laun terjadi banjir besar dan tidak terbendung mencapai atap rumah penduduk.

Addri (Vino G Sebastian) yang bekerja di BASARNAS bergerak cepat mengevakuasi penduduk dan keluarganya, bahkan ketika bersama keluarganya dan melihat anak kecil yang tersangkut di tiang listrik di tengah arus air, Addri menyelamatkannya dengan taruhan nyawa.

Indri (Putri Ayudya) istri Addri sudah memahami bagaimana dan seharusnya suaminya bertugas. Namun belum dipahami oleh kedua anaknya Eka (Yasamin Jasem) dan Dwi (Adriyan Bima) kedua anaknya masih menuntut ayahnya memenuhi kebersamaan yang banyak. Baik di rumah maupun mendampingi acara-acara pentingnya. Seperti pertunjukan piano Eka yang tak dihadiri ayahnya membuat Eka kecewa dan menyangka tidak mau memerhatikan kepentingan anaknya.Bencana banjir semakin ganas, siring jebolnya bendungan Katulampa di Bogor, sampai membuat datangnya air bah ke basement tempat Arifin (Deva Mahenra) 

memarkirkan motor untuk mengambil cincin pernikahannya yang dilaksanakan beberapa jam sebelum pemberkatan. Pernikahan Arifin dan calon istrinya Denanda (Acha Septriasa) batal karena Arifin tenggelam.

Arifin bisa diselamatkan oleh Addri. Inilah awal perkenalan mereka yang akhirnya berkolaborasi untuk menyelamatkan Jakarta. Karena Arifin bekerja di BMKG. Denanda yang awalnya kecewa terhadap Arifin karena pembatalan pernikahannya, menjadi lebih paham bahwa kondisi musibah yang dialami Arifin dan bencana Jakarta yang menuntutnya untuk tidak mengedepankan ego nya dalam kepentingan pribadi.

Denanda yang berprofesi sebagai dokter, ikut juga mendedikasikan waktunya untuk menolong korban banjir. Memberikan pengobatan dan memberi semangat ke pengungsi. Jakarta yang terserang badai laluna dari Australia, menjadi porakporanda.

Arifin yang teliti dan jeli tak memedulikan sikap atasannya di BMKG yang tak mau terbuka pada masyarakat. Ia mementingkan supaya masyarakat tahu kondisi yang sebenarnya sehingga bisa memudahkan proses evakuasi.

Eka tewas karena jatuh ke air yang berarus deras. Tidak tertolong. Perasaan Indri berkecamuk setelah itu perhatiannya fokus pada menjaga Dwi agar tidak terulang lagi kehilangan anaknya.

Bencana semakin tak terkendali, bangunan-bangunan tinggi roboh dan genangan air semakin meluas. Kepanikan semakin terjadi. Hiruk pikuk membahana di mana-mana. Addri dan Arifin segera mencari solusi dan bergerak cepat menuju terowongan fatahillah yang bisa mengalirkan air menuju laut.

Tapi Dwi menghilang karena menyusul ayahnya untuk mengantarkan peta yang terjatuh. Indri semakin histeris dan tidak menentu. Ditenangkan oleh Denanda.

Setelah melalui berbagai perjuangan tiada henti, bahkan sampai bertaruh nyawa dan berbagai drama karena ada dilema juga, antara menyelamatkan diri sendiri, keluarga dan seluruh masyarakat Jakarta. Air bah yang menggenangi Jakarta berangsur surut.

Addri dan Arifin selamat, bagaimana dengan Dwi yang hilang jejak? Ke manakah dia? Dan apakah Addri tetap menjalani pekerjaannya setelah ini? Saksikan saja film nya secara langsung.

Review

Film dengan tema bencana yang menggunakan teknologi CGI (Computer-Generated Imagery) yang disutradai oleh Rako Prijanto ini, mendebarkan, mengingat gedung-gedung tinggi itu yang rubuh dan mengenai kendaraan di jalan-jalan. Hampir mengenai mobil yang dikendarai Denanda yang di dalamnya ada Indri, Dwi dan Profesor.

Efek komputer itu serasa betulan. Mengingatkan saya ke film Fast and Furious 7 yang dibintangi Paul Walker. Jadi, film Indonesia menurut saya sudah ada kemajuan. Film berteknologi canggih dengan dukungan akting-akting pemainnya yang matang. Membuat kekurangan di film ini tertutupi.

In my humble opinion tokoh Addri dan Arifin terlalu kuat. Arifin yang mengalami kecelakaan dari pesawat jatuh ketika bertugas melakukan penyemaian awan, masih selamat tidak kurang suatu apa pun dan bisa melanjutkan kerja kembali. Addri yang lama di air tanpa bernapas dan terseret ke arus menuju laut, bisa selamat dengan tanpa kurang suatu apa pun juga dan harus bertugas kembali ke tempat bencana kebakaran.

Ada pesan moral yang dalam film ini, dari bagaimana sikap Addri memberikan pengertian pada anak istrinya tentang pekerjaan yang diembannya. Mendorong Dwi anaknya untuk lebih mandiri dan paham akan kepentingan umum.

Begitu pula kondisi saat di pengungsian, sika Denanda yang sabar dan memahami kondisi penduduk yang berbeda latar belakang, membuatnya lebih sabar dan tidak mudah tersinggung atau merasa sakit hati saat dimarahi warga yang belum kebagian jatah makanan atau kebutuhan lainnya.

Film ini yang memukau saya adalah pesan moral, efek teknologi CGI dan akting-akting para pemainnya yang maksimal. Arti Bangkit! dari judul film ini, menyiratkan perjuangan tanpa menyerah. Walau sempat tumbang karena keadaan tapi tetap semangat bangkit untuk menolong sesama dan menata lagi kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun