Mohon tunggu...
Ani Berta
Ani Berta Mohon Tunggu... Konsultan - Blogger

Blogger, Communication Practitioner, Content Writer, Accounting, Jazz and coffee lover, And also a mother who crazy in love to read and write.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Treasure Land, Wahana Dunia Fantasi Seru

24 Desember 2012   19:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:05 2212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="384" caption="Banyak dikunjungi. Foto : Pribadi"][/caption]

Bertepatan mulainya hari libur anak sekolah pada Tanggal 23 Desember 2012 lalu, saya mendapat undangan acara nonton bareng wahana baru di Dunia Fantasi Ancol. Yaitu Treasure Land . Yang belum lama ini baru di luncurkan.

Sebelum nonton bareng Treasure Land para undangan yang terdiri dari Blogger, wartawan dan beberapa pelajar, mengikuti ramah tamah dahulu di ruang Balai Kota. Sambil ramah tamah Bapak Budi Karya selaku Direktur Utama PT.Pembangunan Jaya Ancol Tbk menjelaskan “ Setiap saat kami selalu memikirkan adanya surprise berupa wahana baru yang berinovasi dan lebih menarik. Bahkan terhadap apapun yang telah dilakukan baik di Dufan maupun Ancol, kami selalu ingin melakukan hal terbaik dengan melakukan kerjasama dengan pihak lain agar lebih berkualitas dan lebih berwawasan.”

Di amini oleh Bapak Agus Sudarno selaku General Manager Marketing PT.Pembangunan Jaya Ancol. Beliau menambahkan bahwa sarana liburan di Ancol memiliki banyak nilai edukasi dan melatih keberanian anak. Jadi bukan sekadar hiburan saja.

Bapak Budi Karya menambahkan lagi bahwa menutup Tahun 2012 nanti akan digelar pertunjukan kembang api yang lebih spektakuler di 3 titik. Yaitu di Pantai Karnaval, Putri Duyung dan Ecopark.

Dalam waktu dekat juga akan diluncurkan sarana Indoor Dufan yang di dalamnya akan terdapat sejumlah kafe, resto dan meeting point yang sejuk dan menarik, kita tunggu saja. Hal ini demi meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat yang berkunjung ke Dufan agar lebih merasakan kenyamanan dan peroleh pengalaman baru.” Pungkas Pak Budi.

Setelah ramah tamah dan tanya jawab selesai. Kami pun menuju wahana Treasure Land bersama. Siap menonton pertunjukan yang telah ditunggu-tunggu.

Wahana Treasure Land yang mengusung konsep edukasi bagi anak, wahana ini merupakan konsep stunt show yang melibatkan aktor dari Australia. Memadukan kolaborasi action dan kreativitas seni yang dipentaskan dalam satu pertunjukan spektakuler. Sisi edukasi terletak pada ilmu arkeolog yang disisipkan disini dan belum tentu setiap orang tua tahu tentang ini. Bagian dari pertunjukan ini menampilkan aksi yang melibatkan unsur api, ledakan dan semburan air. Jadi setiap penonton jangan sampai terlalu dekat ke panggung pertunjukan. Jangan sampai melewati garis batas antara penonton dan panggung.

[caption id="attachment_231311" align="aligncenter" width="576" caption="Salah satu adegan dari pertunjukan Treasure Land. Foto : Pribadi"]

13563740581076500282
13563740581076500282
[/caption] [caption id="attachment_231312" align="aligncenter" width="576" caption="Inilah para pemain pertunjukan Treasure Land. Foto : pribadi"]
1356374316636462885
1356374316636462885
[/caption]

Pertunjukan ini memang seru. Dan benar saja, para pemain adalah aktor dari Australia dan semua adegan seolah nyata. Adegan perkelahian serta ledakan dan semburan api seperti sungguhan. Unsur action dan karya seni menyatu dengan sempurna. Saya lihat pertunjukan ini disiapkan secara matang dan tak setengah-setengah. Memang patut menjadi tontonan wajib jika datang ke Dufan.

Selesai nonton bareng Treasure Land, kami diberikan acara bebas. Saya dan anak saya serta sebagian teman langsung saja memburu wahana-wahana yang terdapat disana walau antrean begitu panjang. Maklum saat itu adalah waktu akhir pekan jadi tak heran jika penuh dan antre di setiap wahana.

Pertama, kami menonton 4 dimensi film kartun Paddle Pop, lalu memasuki rumah miring yang jika berjalan seperti ditarik sebuah magnet di kemiringannya. Lalu ke rumah kaca, wahana ini akan memusingkan jika tidak pandai menemukan jalan keluarnya. Bukan hal mudah jika mencari jalan ke luar yang semuanya dihadang dinding-dinding kaca secara acak.

Wahana berikutnya yang berhasil kami ikuti adalah, Niagara-gara dan Arung Jeram yang begitu memacu adrenalin. Lalu naik Poci berputar, Pontang Panting, Bianglala, menonton 4 Dimensi Happy Feet dan berkeliling di Istana Boneka. Dalam Istana Boneka ada banyak boneka berpakaian daerah serta interior tempat disesuaikan dengan asal daerah, negara dan budayanya.

Tak semua wahana berhasil diikuti karena keterbatasan waktu. Tetapi saya cukup puas karena selain fun di sana, anak saya pun gembira.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun