Saya cukup tercengang saat melihat data dari BNN untuk tersangka narkoba berdasarkan jenis pekerjaan pada Tahun 2008 sampai 2012 menunjukkan jumlah sangat signifikan, PNS tercatat 1.318, Polri/TNI 1.365, Tani 4.645, Buruh 18.321 Orang. Merupakan jumlah yang sangat besar dan memengaruhi produktivitas pekerja dalam segala sektor usaha.
Para pekerja yang tersangkut kasus narkoba bermacam-macam pemicunya. Seperti pelarian dari masalah, gaya hidup, mencari penghasilan tambahan secara instant dan sekadar ingin coba-coba. Kondisi pekerjaan yang mereka anggap jenuh bisa saja pelariannya adalah narkoba. Saat kondisi mereka sedang labil, didatangi teman atau pihak yang tak bertanggung jawab yanag memberi narkoba, suatu kondisi yang empuk bagi pengedar. Pada awalnya dikasih gratis dan diskon tetapi seterusnya harus membeli. Sampai terjadinya kecanduan. Jika para pekerja di berbagai sektor sudah kecanduan narkotika dan obat-obat terlarang, bukan hal yang tidak mungkin, produktivitas mereka akan terganggu. Sehingga pekerjaannya akan terhambat.
Apa saja yang dapat memengaruhi penurunan produktivitas para pekerja tersebut? Pertama, untuk kalangan mahasiswa yang merupakan calon sumber daya manusia sudah rusak duluan karena pengaruh narkoba. Sehingga berkurang regenerasi untuk meneruskan apa yang harus dikaryakan para mahasiswa jika sudah lulus nanti dalam segala sektor.
Untuk kalangann pekerja seperti Pengacara, TNI/Polri jika terkena kasus narkoba, bagaimana dapat menegakkan hukum secara kuat jika alat negara seperti ini juga menjadi oknum. Segala hal di masyarakat yang harus dilindunginya malah terbengkalai. Segala masalah akan tertunda dan menggantung karena gangguan narkoba ini. Berbagai masalah yang menggantung akan berakibat terhambatnya sebuah keputusan yang dapat memengaruhi produktivitas.
Sedangkan Petani, jika tersandung kasus narkoba, akan lebih parah lagi. Produktivitas padi dan kualitas panen akan terhambat, karena petani mengalami gangguan fisik akibat narkoba serta tersandung hukum dan proses rehabilitasi yang memakan waktulama.
Buruh dan karyawan swasta jika tersangkut kasus naroba, akan menghambat produktivitas karyanya di suatu perusahaan tempatnya bekerja. Berapa banyak buruh yang menjadi malas dan tak dapat lagi konsentrasi untuk bekerja karena pengaruh narkoba ini sehingga produk yang dihasilkan suatu perusahaan sedikit dan nilai jualnya kurang.
Akibat dari pengaruh narkoba pada poin-poin diatas adalah akan terjadinya penundaan produktivitas karena pekerja di masing-masing sektor sebagian terpengaruh narkoba yang menjadikan fisik dan mentalnya terganggu.. Baik kesehatan maupun psikologisnya. Kebanyakan mereka rata-rata akan menjadi malas, temperamen dan kacau pikirannya, jadi mana bisa bekerja dalam kondisi seperti itu?
Sedangkan untuk masyarakat umum sendiri, jika salah satu atau beberapa anggota keluarganya tersandung kasus narkoba, akan membutuhkan biaya ekstra, jika anggota keluarganya yang terkena narkoba sedang sakaw, mereka akan memaksa minta uang untuk dibelikan barang haram tersebut untuk memenuhi kebutuhannya disaat sakaw. Jika tidak dikasih, biasanya akan menghalalkan segala cara dengan mencuri barang-barang yang ada di rumah untuk dijual dan dibelikan barang haram tersebut. Dari mulai perhiasan dan barang-barang lainnya. Ada keluarga teman saya yang adiknya kecanduan narkoba, sampai berani menjual tabung gas yang ada di dapur karena tak punya uang lagi untuk memenuhi kebutuhannya disaat sakaw. Otomatis, perilaku tersebut akan sangat merusak kondisi ekonomi keluarga.
Ketika mereka yang tengah kecanduan narkoba ingin berobat dan rehabilitasi, jika kurang informasi tentang proses rehabilitasi gratis, mereka akan menjalankan mana saja prosesnya yang mudah walau dengan biaya yang sangat besar. Sehingga pengeluaran terbesar yang dikeluarkan oleh keluarga adalah alokasi untuk biaya tersebut. Mencakup tempat, obat-obatan dan berbagai konseling. Masih mending jika keluarga korban narkoba tersebut keluarga mampu, jika kekurangan, akan berdampak pada terganggunya kebutuhan hidup mereka.
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang dampaknya sangat melebar pada kerugian masyarakat yang menjadi korbannya, tak hanya dalam mengganggu kesehatan, tapi merambah pada kerugian ekonomi juga. Terbukti karena akibat pengaruh narkoba membuat orang menjadi malas, temperamen, tidak berpikir logis dan cenderung melakukan tindakan yang tidak sepatutnya.
Sebagai solusi, ada baiknya penyuluhan anti narkoba dilakukan juga ke berbagai perusahaan karena disana terdapat banyak pekerja yang memerlukan wawasan bahayanya penyalahgunaan narkoba. Tak semua pekerja sempat memperoleh informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Waktu terbatas yang mereka karena sebagian besar dipergunakan untuk kerja dan kerja, adapun waktu luang mereka manfaatkan untuk kebersamaan bersama keluarga, aktualisasi diri dan lain-lain. Jarang yang bisa menyempatkan mengakses berita tentang bahaya penyalahgunaan narkoba seccara spesifik.
Sedangkan untuk memahami bahaya penyalahgunnaan narkoba diperlukan waktu yang cukup untuk memahami dan mencernanya dari pakar atau narasumber yang kompeten. Sehingga saat dijelaskan dari A sampai Z mereka akan memahami lebih dalam dan berpikir lebih jauh lagi saat ingin mencoba-coba memakainya.
Dalam mewujudkan program Indonesia Bergegas dari Badan Narkotika Nasional untuk Indonesia yang bebas narkoba di Tahun 2015, seluruh elemen masyarakat harus turun untuk upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang. Termasuk di kalangan pekerja yang merupakan salah satu penentu fondasi perekonomian. Karena jika salah satu fondasi ekonomi hancur disebabkan pembuat karyanya mengalami gangguan kesehatan, bukan hal mustahil kemerosotan ekonomi akan terjadi.
Kalangan pekerja jangan disepelekan untuk dianggap tidak penting diberikan penyuluhan, mereka sangat perlu mengetahui hal ini, selain uuntuk dirinya sendiri juga untuk mereka bagikan lagi informasinya pada anggota keluarganya masing-masing. Untuk perekonomian yang kuat maka sumber daya manusianya juga harus dilindungi, salah saatunya dengan mencegah dari bahaya penyalahgunaan narkoba dikalangan pekerja berbagai profesi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H