Tidak usahlah bicara Jokowi datangi kantor lurah dan camat untuk laksanakan Pengwasan. Jika manajemen organisasi berjalan baik, harusny itu tgs Walikota, bukan Gubernur..!
Tapi karena manajemen pemerintahan Jakarta dibawah Jokowi tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka Jokowi mencari sekaligus punya ruang untuk Pamer dan Pencitraan.
Atau boleh jadi Jokowi memang sengaja tidak memperbaiki sistem organisasi pemerintahan, sehingga selalu punya alasan untuk melakukan pencitraan berdalih pengawasan. Kenapa kita Berhak Berprasangka demikian,,,,?
Fakta kursi Sekda DKI Jakarta yang sudah kosong sejak lama, hingga kini belum terisi, mungkin jadi adalah sebuah KESENGAJAAN. Begitu susahkah mencari Sosok yang pantas menjadi Sekda di DKI yang terkenal mempunyai SDM no satu di Republik ini.
Entahlah, sepertinya yang sangat Janggal adalah Betapa Rendahnya Kwalitas Kepemimpinan di Jakarta dalam kurun 2 tahun belakangan. Gubernurnya lebih menunjukkan Dirinya adalah Manager Operasional ketimbang seorang Pemimpin tertinggi di Jakarta.
Mungkin inikah yang disebut Fenomena Kejokowian itu,,??
Wallahuallam,,,,,
Sebelum terlanjur, fikirkanlah fenomena yang disebut Kejokowian ini..! Retorika dan Janji yang Katanya terbukti, walaupun Faktanya sangat bertolak belakang.
Pantaskah Negara Besar ini dipimpin dengan medel ala Kejokowian ini, rasanya itu adalah kepeminpinan KW(aspal) dan cukuplah warga Jakarta yang merasa TerKibuli...!
Wassalam
BA