Mohon tunggu...
KAWAR S. BRAHMANA
KAWAR S. BRAHMANA Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya adakah rakyat biasa, tidak biasa dimana-mana dan juga tidak biasa kemana-mana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peradilan terhadap Ahok Atas Tuduhan Menista Agama Peradilan yang Ngawur

11 November 2016   17:54 Diperbarui: 11 November 2016   18:05 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tuhankan sudah YANG MAHA KUASA, MAHA ESA. MAHA MENGETAHUI. MAKA BIARLAH KEMAHAANNYA  yang bekerja, dalam kasus penistaan terhadap  agama ciptaanNya, agama apapun itu.  Kalau nenek moyang kita  atau garis keturunan kita atau keluarga kita. dilecehkan atau dinista, ya wajar kita marah.

Maka jangan sok berkuasa melebihi dari Tuhanlah”.

Maka peradilan yang dilakukan oleh manusia atas tuduhan menista atau meleceh agama adalah peradilan yang ngawur. Manusia yang katanya membela Tuhan sama saja dia tidak percaya Tuhan adalah Maha Kuasa, Maha Esa dan sederet Kemahaannya. Sama saja dia saja mengkerdilkan, mengecilkan, mengamputasi kekuasaan Tuhan.  Atau sama saja kita menganggap agama itu sama dengan kebudayaan.  Inilah yang terjadi dibalik tuntutan agar Ahok diadili karena menista agama, terlepas apa benar Ahok menista agama apa tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun