Mohon tunggu...
Brahmadeva Adhyaksa
Brahmadeva Adhyaksa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Penulisan Mengenai Ilmu Hukum dan Isu Terkait Permasalahan di Dalam Kehidupan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sebuah Opini: Aktualisasi Pembangunan Karakter di Zaman Industrialisasi

18 November 2024   19:47 Diperbarui: 18 November 2024   19:50 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

   Pada era revolusi digital 5.0 ini, sangatlah penting untuk mengetahui kebutuhan dasar bagi para pelajar baik di tingkat dasar, menengah, atas, dan terkhusus perguruan tinggi untuk memiliki bekal terkait cara membangun karakter yang arif dan bijaksana dalam kehidupan pendidikan maupun di lingkungan sosial masyarakat. Dengan adanya pembangunan karakter, diharapkan akan menciptakan kondisi masyarakat yang tertib, damai, dan beradab, sehingga sesuai dengan nilai yang ada dalam Pancasila maupun peraturan perundang-undangan yang sah dan berlaku terkhusus di Indonesia. Pembangunan karakter yang bijaksana dapat diartikan sebagai upaya dalam peningkatan daya juang maupun harapan hidup yang berisi nilai moral dan kebaikan. Adanya pembangunan karakter yang dilandasi pada pemikiran, sikap, dan perilaku yang kritis dalam penyelesaian masalah atau konflik yang kompleks tentunya perlu melalui serangkaian proses panjang yang pada akhirnya akan menghasilkan sifat pembentuk kepribadian seseorang. Tentu untuk mendapatkan hal tersebut diperlukan usaha dan ketekunan yang lebih dibanding orang pada umumnya.

   Dalam praktiknya, pembangunan karakter dipengaruhi oleh berbagai macam aspek baik internal maupun eksternal. Pembangunan karakter akan semakin cepat terwujud apabila didukung oleh faktor internal seperti kebiasaan dan ketekunan. Sedangkan pada faktor eksternal didukung dengan lingkungan keluarga, masyarakat, pendidikan sekolah, dan kebijakan negara yang mendukung. Dengan adanya faktor pendorong yang telah disebutkan, diharapkan dapat menjadi dampak positif sebagai pembakar semangat para pelajar di masa kini. Namun demikian tidak menutup kemungkinan pula bahwa perkembangan pesat yang ada saat ini justru dapat memberi dampak negatif apabila tidak diikuti dengan penguatan ilmu sosiologi, pendidikan, dan juga pembinaan karakter. Maka dapat terlihat bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembangunan karakter adalah dimulai dari lingkungan keluarga, pengaruh dari masayrakat, dan kekuatan pendidikan. Ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan dan dapat digunakan untuk mencegah potensi degradasi moral dan diharapkan dapat menciptakan pola pikir yang positif bagi para pelajar di seluruh Indonesia.

   Disamping dampak positif dan dampak negatif akibat keberadaan masa digitalisasi 5.0 ini, dengan adanya pembangunan karakter bagi pelajar, dimungkinkan pula muncul berbagai macam manfaat yang dapat diperoleh seperti peningkatan mutu pengetahuan, kepedulian terhadap lingkungan sosial, adanya toleransi, saling berbagi, menjunjung sikap jujur, prinsip etika, dan yang paling penting adalah dapat menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya dengan sekian banyak manfaat yang sangat mungkin dihasilkan dengan adanya pembangunan karakter, artinya hal tersebut diharapkan dapat menjadi program yang harus diterapkan dan disosialisasikan terutama pada lingkungan pendidikan masa kini. Poin penting yang terdapat dalam program pembangunan karakter utamanya adalah penerapan nilai kasih sayang, toleransi, dan perubahan. Sehingga dalam penerapan di kehidupan sehari-hari perlu peran dan sinergitas berbagai pihak untuk menyukseskan pembentukan karakter para pelajar Indonesia secara sempurna berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

   Di dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, banyak ditemukan contoh aktual dari pembangunan karakter. Contoh kecil yang sering ditemukan pada kehidupan masyarakat adalah budaya membuang sampah pada tempatnya. Hal ini menunjukkan bahwa suksesnya pembangunan karakter dapat membuat individu maupun kelompok memiliki rasa peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian diperlukan beberapa cara yang efektif untuk membentuk karakter tersebut pada pelajar di Indonesia, antara lain adalah dengan penanaman konsep untuk pembiasaan dalam belakar menghargai diri sendiri, penanaman prinsip baik, kemampuan mengendalikan diri sendiri, budaya membaca dan belajar, memiliki kesadaran dalam kedisiplinan, dan memiliki komitmen tinggi untuk mencontohkan hal baik dan memulai dari diri sendiri. Dengan demikian, harapannya manfaat pengembangan karakter akan terlihat hasil positif yang dapat memberikan dampak yang baik bagi kehidupan dan lingkungan sekitar.

   Terakhir, terdapat beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk meinimalisasi hilang atau lunturnya karakter yang telah dibentuk. Usaha tersebut antara lain adalah dengan menerapkan sistem berbasis Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dengan keberadaan nilai Pancasila yang melekat pada kehidupan akan menyebabkan mahasiswa menjadi lebih mudah dalam mengingat dan meyesuaikan nilai maupun norma yang seharusnya dan hidup di dalam masyarakat. Maka dalam penerapannya dapat sesuai dengan isi Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945, Pancasila itu sendiri, dan peraturan perundang-undangan. Tentunya dalam masa digitalisasi 5.0 ini, sangat diperlukan aksi nyata berupa sosialisasi dalam rangka meningkatkan pentingnya pengembangan karakter bagi pelajar Indonesia. Dengan adanya pengembangan karakter yang sukses, dapat digunakan sebagai sarana penunjang pembangunan negara dalam mewujudkan Generasi Emas di Indonesia pada tahun 2045.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun