Program literasi “cari mama” merupakan kepanjangan dari program literasi membaca dan bercerita bersama teman-teman. Program ini dilaksanakan pada kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR). Program literasi “cari mama” dilatarbelakangi minimnya pertemuan/tatap muka pelaksanaan ekstrakurikuler PMR yang menyebabkan minimnya pengetahuan anggota PMR kelas 7 mengenai tujuh materi pokok PMR.
Minimnya pengetahuan anggota PMR tersebut mempengaruhi hasil uji kompetensi bagi anggota PMR yang diselenggarakan oleh PMI Kabupaten Tegal. Selain itu, interaksi antar anggota PMR utamanya kelas 7 dengan kelas 8 atau kelas 9 belum terjalin dengan baik yang menyebabkan belum terjadinya transfer of knowledge dan transfer of experience secara optimal.
Program literasi “cari mama” bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi, meningkatkan kepercayaan diri, dan menumbuhkan interaksi positif di antar anggota ekstrakurikuler PMR.
Ketrampilan literasi yang dimaksud antara lain ketrampilan membaca, memahami bacaan, dan menceritakan kembali apa yang telah dibaca dengan gaya dan bahasanya sendiri.
Kepercayaan diri anggota PMR khususnya bagi kelas 8 dibangun melalui latihan menyampaikan apa yang telah dibaca di depan teman-teman anggota ekstrakurikuler PMR, harapannya pada momen-moen lainnya mampu menyampaikan pendapat dan dan berkomunikasi di depan orang lain dengan baik.
Sedangkan interaksi positif antar anggota PMR ditumbuhkan melalui budaya kepedulian kakak kelas terhadap adik kelas agar adik kelas mampu menguasai materi PMR dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan saat mengikuti uji komepetensi yang dilaksanakan oleh PMI Kabupaten Tegal.
Secara luas, program ini di maksudkan untuk mewujudkan kepemimpinan murid, dengan harapan murid khususnya anggota ekstrakurikuler PMR dapat menumbuhkan sikap berani dalam dirinya, berani mengekspresikan dirinya dan berani mengembangkan potensi atau bakat yang di milikinya.
Program literasi “cari mama” dilaksanakan selama 4 kali dalam waktu 4 minggu yang dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu:
1. Tahap perencanaan
Pada tahap ini, dilaksanakan diskusi mengenai kebutuhan anggota ekskul kelas 7 tentang materi PMR yang belum dikuasai. Selain itu, anggota PMR kelas 8-9 diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya mengenai situasi dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang diharapkan.
Dari hasil diskusi tersebut, CGP selaku pembimbing ekstrakurikuler PMR memberikan gambaran program literasi “cari mama”, dimana pada program ini kelas 8-9 diberi kesempatan untuk tampil dan mengenal adik kelas lebih dekat serta mentransfer pengetahuan dan pengalaman mereka.
Setelah mencapai kesepakatan, selanjutnya menyusun jadwal kegiatan dan jadwal tampil untuk bercerita. Pada tahap ini, saya dibantu oleh fasilitator dari PMR Wira untuk menjelaskan mengenai konsep uji kompetensi dan materi yang dibutuhkan.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilaksanakan 2 (dua) kali selama 2 (dua) minggu. Pada tahap ini telah tampil 3(tiga) anggota PMR kelas 8 dengan masing-masing kelebihan dan karakternya. Anggota PMR kelas 8 yang telah tampil bercerita di depan kelas adalah:
- Dinda Dwi Prameswary
Menjadi penampil pertama membuat Dinda kurang yakin, sehingga masih tampak malu dan kurang percaya diri. Namun, ia dapat menyampaikan materi dengan baik. Respon dari kelas 7 bervariatif, namun tetap memdengarkan dan sebagian kecil ada yang menulis materi yang disampaikan
- Dinia Fatikhatur Rizqi
Mendapat giliran kedua pada membuat Dinia lebih siap untuk tampil di depan adik kelas. Meskipun masih fokus membaca namun juga mampu menyampaikan materi dengan baik dan meyakinkan. Respon dari adik kelas positif dan sebagian besar membuat catatan di buku masing-masing.
- Tokhabibul Anwar
Tampil di depan kelas 7 yang seluruhnya laki-laki, membuat Anwar cukup percaya diri meskipun masih fokus pada buku yang dibaca namun ia mampu memunculkan humor sehingga membuat suasana lebih cair.
3. Tahap evaluasi
Pada tahap evaluasi, anggota PMR kelas 7 menuliskan perasaan dan hasil yang diperoleh dari kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Sedangkan bagi kelas 8 yang telah tampil menuliskan perasaan dan penilaian dirinya saat melaksanakan kegiatan.
Hasil dari kegiatan yang telah dilakukan menunjukkan adanya perubahan yang signifikan terkait dengan interaksi antar anggota PMR kelas 7 dengan kelas 8. Anggota PMR juga memiliki pemahaman pentingnya membaca dan memahami bacaan serta menginformasikan kepada orang lain dengan tepat agar informasi yang diberikan tepat dan tidak menyesatkan orang lain.
REFLEKSI
Perasaan saya saat awal melaksanakan program ini merasa was-was. Saya merasa was-was jika ada anggota PMR kelas 8 yang mendapat jadwal untuk tampil tetapi ia tidak hadir sehingga akan menyebabkan kegiatan terganggu.
Selain itu, saya belum memiliki gambaran mengenai respon kelas 7 saat ada kakak kelas yang tampil di depan mereka. Namun hal itu tidak terjadi karena kelas 8 yang terjadwal hadir di kelas dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik serta kelas 7 merespon dengan baik atas penampilan kakak kelas mereka.
Setelah kegiatan berlangsung saya merasa bangga karena murid mampu melaksanakan tanggungjawabnya meskipun pada awalnya mereka kurang yakin dengan kemampuannya sendiri, namun berkat dukungan teman-temannya mereka berani tampil dan melaksanakan tanggungjawabnya.
Pembelajaran yang saya dapatkan dari program ini adalah sebuah program dapat terlaksana dengan baik jika seluruh pihak yang terlibat memiliki kesepakatan bersama mengenai program yang direncanakan. Adanya dukungan, monitoring, dan evaluasi sebuah program menimbulkan dampak yang positif dan signifikan terhadap pelaksanaan sebuah program.
Sebelumnya di sekolah telah ada program literasi yang dilaksanakan setiap hari Jum’at pagi selama 45 menit, namun pada program literasi tersebut murid hanya diberi kesempatan untuk membaca dalam waktu tertentu. Kemudian, saya selaku CGP memodifikasi program literasi tersebut dengan menambahkan kesempatan bercerita dan mengevaluasi secara bersama-sama agar tiap murid merasa dilibatkan dan dihargai.
Rencana selanjutnya dari program ini adalah membuat kedua pihak (kelas 7 dan 8) sama-sama aktif. Pada kegiatan yang telah berlangsung, kelas 8 selaku penampil terlihat menjadi pihak yang aktif, sedangkan kelas 7 cenderung hanya mendengarkan dan menulis.
Perubahan pada kegiatan selanjutnya adalah memberikan kesempatan kepada kelas 7 untuk bertanya dan berdiskusi serta membuat kesimpulan untuk disampaikan di forum agar kelas 7 dan kelas 8 menjadi pihak yang sama-sama aktif. Lebih luas lagi, harapannya program literasi “cari mama” ini dapat menjadi embrio perubahan program literasi yang selama ini telah dilakukan di sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H