Berkaitan dengan pengalihan isu, saya pikir kasus A ini sengaja dilambungkan untuk menyetop perhatian masyarakat Indonesia terhadap flotilla massacre dan kebiadaban Israel. Orang-orang Indonesia ini sangat mumpuni dalam mengabarkan sesuatu yang, meminjam istilah bang wisnu, enggak penting jadi penting, di trending topic. Karena itu, kalau topiknya itu terus-terus memojokkan Israel, mungkin mereka khawatir lama-lama seluruh dunia jadi bersatu juga untuk memojokkan Israel. Maka mereka harus mencegah itu dan caranya adalah dengan menge-trend-kan topik yang mempermalukan umat islam. Dan sekarang kita saksikan. Satu hari kita ramai-ramai mengutuk Israel, tetapi di hari berikutnya kita sudah saling asyik berbagi video setan itu. Ini situasi yang menyedihkan. Makanya umat islam Indonesia harus tobat dan kembali ke jalan yang lurus. Fact or fiction menurut anda?
Akhir kata, saya iringkan doa, semoga para editor dan pengusaha media bertobat dan tidak lagi memuat berita yang merusak anak-anak dan remaja kita. Ingatlah bahwa anda pasti mati suatu hari nanti dan pasti bertemu dengan Tuhan untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan anda. Tobat yuuuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H