Mohon tunggu...
BPOM RI
BPOM RI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

18 Jurus yang Wajib Kamu Tahu untuk Jadi Generasi Cerdas dalam Mengonsumsi Obat

17 Agustus 2018   18:03 Diperbarui: 17 Agustus 2018   18:08 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Enam, kamu cek komposisi. Kebanyakan obat mengandung lebih dari satu jenis isi. Hati-hati, bisa jadi salah satu komponennya bisa menjadi pemicu alergi atau sedang menjadi pantangan bagi kondisi kamu.

Tujuh, kamu amati nama dan alamat industri, baik mereka sebagai produsen ataupun importir. Layanan pengaduan konsumen pun umumnya menyertai informasi ini.

Delapan, kamu pastikan kemasan obat mencantumkan nomor izin edar (NIE). Kemudian kamu konfirmasi kebenaran apakah NIE tersebut cekbpom.pom.go.id. Kamu pun bisa cek NIE di "hape", cukup dengan mengunduh aplikasi -CEK BPOM.

Sembilan, kamu catat nomor bets obat. Obat dengan merek yang sama diproduksi dalam banyak bets. Kamu gak bakal panikan jika terjadi BPOM melakukan penarikan obat dengan nomor bets tertentu. Obat dengan nomor bets yang berbeda walaupun mereknya sama, bisa jadi kondisinya berbeda.

Kita bisa belajar dari kasus Viostin DS. Penarikan Viostin DS dengan nomor bets C6K994H diketahui "ada" DNA babinya (pom.go.id). Faktanya, Viostin DS dengan nomor bets yang berbeda belum tentu "ada" DNA babinya.

Sepuluh, kamu patuhi informasi tanggal expired dan tanggal produksi. Produsen obat tidak menjamin kualitas dari obat yang sudah melampaui batas kadaluarsanya. Musnahkan saja dengan baik obat-obat yang sudah kadaluarsa.

Generasi cerdas, masih ada delapan jurus yang gak kalah penting lho. Mungkin kamu perlu bantuan orang lain yang lebih paham tentang obat untuk mengeluarkan jurus sebelas sampai enambelas. Kalaupun tak sempat membaca buku, kamu masih bisa memanfaatkan search engine.

Sebelas, kamu pelajari mekanisme kerja obat. Jurus ini boleh deh kamu skip ke jurus dua belas, yakni kamu cocokkan gejala penyakit dengan informasi indikasi yang tercantum. Jangan sampai kamu-nya diare malah minum obat sembelit. Saking ketatnya aturan mengenai pencantuman indikasi, kamu tentu masih ingat berita mengenai BPOM yang membekukan izin edar Alboth*l sampai dilakukan perbaikan informasi indikasi (pom.go.id).

Tiga belas, kamu ikuti posologi obat. Posologi meliputi bagaimana cara obat digunakan, kapan menggunakannya, serta berapa takaran obatnya. Kamu harus taati berapa banyak dan berapa kali obat diulang dalam sehari. Kamu pun harus kritis saat ada tulisan 3 x sehari 1/2 tablet". Apakah "1/2 tablet" kamu artikan "setengah tablet" atau baca "1 atau 2 tablet". Nah loh kan!

Empat belas, kamu cermati kontra indikasi. Beberapa obat tidak dianjurkan digunakan karena meningkatkan risiko pada pengguna dengan kondisi tertentu, misalnya bayi, ibu hamil dan menyusui,serta usia lanjut.

Lima belas, kamu waspadai efek samping, yang mungkin muncul saat obat dikonsumsi sesuai aturan. Efek samping yang terlalu mengganggu menandakan kamu harus segera menghentikan penggunaan obat tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun