Mohon tunggu...
BPOM RI
BPOM RI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

E-Commerce? Siapa Takut!

17 Agustus 2018   14:42 Diperbarui: 17 Agustus 2018   15:12 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Saya terjangkit semacam virus. Ditularkan seorang sahabat beberapa bulan lalu. Skincare. Ya, perawatan kulit wajah 10 langkah ala Korea. Kok bisa? Soalnya sahabat saya itu punya wajah bersinar, putih dan mulus seperti artis Korea kesayangan saya Song Hye Kyo. Dan dia bilang wajah seperti itu didapat dengan rutin melakukan langkah demi langkah perawatan kulit sesuai kebiasaan orang Korea. Sukses dia mempengaruhi saya.

Era globalisasi dan digitalisasi mempengaruhi cara konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Konsumen dengan mudah mendapatkan barang dan jasa hanya dengan memainkan jari pada telepon pintar atau papan ketik komputer. 

Istilah zaman now belanja secara online atau e-commerce. Menurut survei yang dilakukan Snapcart pada bulan Januari 2018 konsumen yang sering mengakses pembelian di bidang e-commerce adalah generasi milenial sebanyak 50 persen, disusul generasi Z sebanyak 30 persen. Dan jika berdasarkan gender wanita sebanyak 65 persen menjadi konsumen terbanyak belanja online.

Generasi milenial adalah generasi yang lahir diatas tahun 1980 dan termasuk usia produktif. Generasi ini menganggap internet adalah penemuan terhebat yang dapat mengubah hidup sehingga mereka sangat melek teknologi dan cepat mendapatkan informasi. Oleh karena itu kelompok usia ini menjadi sasaran empuk produsen dan pemasar online.

Waspadalah! Tidak semua produk e-commerce legal dan aman dikonsumsi. Banyak produk ilegal, mutu dibawah standar bahkan mengandung bahan berbahaya. Produk ini dijual bebas secara online dan didukung iklan bombastis yang menggiurkan, kurang obyektif dan menyesatkan konsumen. 

Sikap bijak sangat diperlukan sebelum membeli produk. Anjuran Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) untuk selalu Cek KLIK adalah salah satu metode untuk menjadi konsumen cerdas yang dapat melindungi dirinya sendiri dari bahaya produk yang tidak memenuhi persyaratan.

 Apa itu Cek KLIK? Cek Klik merupakan akronim dari cek kemasan, label, izin edar dan kedaluarsa. Cek kemasan dalam kondisi baik harus utuh, tidak penyok, sobek atau rusak. Baca informasi produk pada label terutama komposisi, cara pakai dan cara simpan. Pastikan memiliki izin edar (untuk produk kemasan izin edar dikeluarkan BPOM RI), dan periksa tanggal kedaluarsanya

Beberapa produk bahkan lebih aman jika dibeli secara konvensional (offline) yaitu obat-obatan khususnya golongan obat keras dan narkotika. Golongan obat ini wajib dibeli dengan resep dokter di apotek dan atau pelayanan obat. Memang, ada beberapa apotek resmi yang memiliki website dan melayani pembelian secara online tapi tetap membatasi produk yang dijual di dunia maya. 

Sejatinya penjualan obat online harus diatur dalam perundang-undangan*) karena rawan terhadap beredarnya obat ilegal. Obat ilegal termasuk obat palsu berbahaya bagi kesehatan. Efeknya beragam antara lain kerusakan hati dan ginjal, dua organ yang mengolah obat di dalam tubuh. Penyakit pun tak kunjung hilang.

Kembali ke virus skincare yang menerpa saya. Skincare 10 langkah banyak menggunakan produk yang rata-rata berasal dari Korea. Karena kondisi keuangan tidak memungkinkan pergi ke negeri ginseng untuk membeli langsung produk-produk itu, online menjadi pilihan saya. 

Walau saya termasuk golongan generasi X gini-gini saya tidak gagap teknologi. Saya juga konsumen cerdas (iyalah, wajah adalah aset saya biar terus disayang suami jadi harus dijaga biar tidak terpapar bahan berbahaya). Jadi saya melakukan riset kecil-kecilan sebelum membeli produk skincare.

Riset kecil-kecilan ala saya adalah lihat label produk. Terutama komposisi. Khawatir dong, jangan-jangan ingredients-nya terselip bahan yang tidak cocok untuk kondisi kulit wajah atau bahkan mengandung bahan berbahaya (merkuri si logam keras itu misalnya). 

Ulasan beauty vlogger atau blogger menjadi salah satu rujukan, disamping mengunjungi website cosmetics analyzer dan baca tentang bahan kosmetik yang bisa mengakibatkan iritasi dan berbahaya. 

Tak lupa juga cara pakai skincare idaman ini, apakah optimal dipakai pagi atau malam, perlu rutin atau cukup 2 kali seminggu. Cara simpan tercantum pada label. Saya tidak mau rugi produk rusak gara-gara penyimpanan yang salah.

Kenapa label dulu, kemasan bagaimana? Untuk kemasan saya minta penjual mengirimkan foto produk melalui media elektronik (WhatsApp, E-mail, MMS). Saya juga lebih suka jika produk dalam keadaan tersegel. Biar lebih aman saya minta saat pengiriman skincare dikemas dengan double bubble wrapping atau kalau ada pakai jasa asuransi.

Cek izin edar produk yang diincar. Bagaimana caranya? Gampang, klik aplikasi CekBPOM di android atau ketik Cek BPOM lalu pilih kategori pencarian (Nomor registrasi, nama produk atau nama dagang (merk), jumlah dan kemasan, bentuk sediaan, komposisi, nama perusahaan pendaftar atau produsen) dan masukkan kata kunci terus tekan tombol cari. 

Jika produk skincare saya terdaftar langsung muncul berbagai data tentang produk tersebut secara lengkap. Tapi kalau tidak terdaftar tulisan "Data tidak ditemukan" yang ada.

Gambar 1. Komposisi, nomor registrasi kosmetik (notifikasi) dan tanggal kedaluarsa (Exp.) (Sumber gambar : Dokumen pribadi)
Gambar 1. Komposisi, nomor registrasi kosmetik (notifikasi) dan tanggal kedaluarsa (Exp.) (Sumber gambar : Dokumen pribadi)
Selanjutnya saya periksa toko online pilihan melalui rating mereka di mal online, ulasan beauty influencer juga forum diskusi baik online maupun offline dengan teman pembawa virus skincare. Saya biasa membaca dulu profil toko tersebut. 

Toko online bekerja sama dengan authorized distributor dan pemegang merek produklah yang menjadi pilihan karena saya yakin toko tersebut menjual produk asli sesuai ketentuan Peraturan BPOM No 30 tahun 2017. Termasuk langkah ini lebih meyakinkan bahwa produk itu legal, sampai dengan mulus ke tangan saya (kemasannya tetap baik) dan aman dipakai.

Ini dia, last but not least : Lihat baik-baik tanggal kedaluarsanya. Beberapa toko online memberi keterangan tanggal kedaluarsa produk yang mereka jual. Jangan dibeli apalagi dipakai jika melebihi tanggal kedaluarsa. Perhatikan juga lambang/logo Period After Opening (PAO).

Gambar 2. Logo PAO menginformasikan bahwa sebaiknya produk tak dipakai lagi setelah enam bulan dibuka ( Sumber gambar : https://www.miulan-store.com)
Gambar 2. Logo PAO menginformasikan bahwa sebaiknya produk tak dipakai lagi setelah enam bulan dibuka ( Sumber gambar : https://www.miulan-store.com)
Kalau produk skincare idaman tidak memenuhi kriteria tidak jadi dibeli atau  "kecolongan" saya (terpaksa) merelakan produk tersebut dimusnahkan. Toko online yang menjualnya masuk daftar hitam saya, kalau perlu dilaporkan ke pihak berwenang (BPOM atau Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) biar diusut. Lalu cari produk lain dengan fungsi dan komposisi hampir sama (tentu prosedur Cek KLIK tetap berlaku sebelum membeli).

Nah, terlanjur menikmati e-commerce khususnya kosmetika saya merambah produk lain, makanan dan suplemen kesehatan juga. Belanja online praktis sih! Dan saya tidak sembarangan beli, ya. Tapi itu tadi : Cek KLIK.

 Belanja online? Siapa takut!! Mari jadi konsumen cerdas bersama saya dengan Cek KLIK biar awet muda dan sehat selalu sampai tua!!!   

Catatan :

*)  1. Peraturan BPOM No 30 tahun 2017 tentang Pengawasan Pemasukan Obat dan Makanan ke Dalam Wilayah Indonesia

2. Surat Edaran (SE) Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Batasan dan Tanggung Jawab Penyedia Platform dan Pedagang (Merchant) Perdagangan melalui sistem elektronik (e-commerce) yang berbentuk User Generated Content atau biasa disebut safe harbor policy.

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Atsuko A.A. BBPOM di Makassar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun