Mohon tunggu...
BPC HIPMI Magelang
BPC HIPMI Magelang Mohon Tunggu... Wiraswasta - BPC HIPMI Kota Magelang

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

HIPMI Kota Magelang Berikan Pinjaman Usaha dan Bina 231 Perempuan Di Kota Magelang

15 Mei 2024   21:51 Diperbarui: 15 Mei 2024   22:00 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebanyak 231 orang perempuan Kota Magelang mendapat pendampingan usaha berupa pinjaman senilai Rp115.500.000 tanpa agunan dan tanpa bunga melalui Program Pemberdayaan Pendampingan Ekonomi Perempuan (P3EP).

 

Program tersebut berasal dari kolaborasi Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang bersama Bank Jateng, PKK, Koperasi Bhakti Wanita, HIPMI Kota Magelang dan Universitas Tidar (Untidar), HIPMI PT Untidar guna menyejahterakan keluarga melalui pemberdayaan perempuan.

 

Secara simbolis, dana pinjaman diserahkan oleh Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz di Pendopo Pengabdian rumjab Wali Kota Magelang, Senin (13/5/2024). Hadir juga 102 mahasiswa Untidar yang bertugas sebagai pendamping.

media-hipmi-2-6644ce01c57afb6158778422.jpeg
media-hipmi-2-6644ce01c57afb6158778422.jpeg
"Selamat kepada ibu-ibu yang dapat kesempatan, juga mahasiswa sebagai pendamping. Ini sebuah rezeki, Sebanyak 231 orang yang semuanya wanita ini sudah terseleksi. Pesan saya, manfaatkan dengan sebaik-baiknya," ungkap Dokter Aziz, saat memberikan sambutan pada acara tersebut.

 

Dokter Aziz menyebutkan, dari 231 orang itu kemudian dibagi beberapa kelompok. Setiap kelompok berisi 10 orang. Pengembalian pinjaman memakai sistem "tanggung renteng" sehingga setiap kelompok harus kompak dan saling mendukung.

 

media-hipmi-3-6644ce051470933c7c3126f2.jpeg
media-hipmi-3-6644ce051470933c7c3126f2.jpeg
Ketua BPC HIPMI Kota Magelang, Raka Ghani Irsyadi Binar menjelaskan, ada sebanyak 102 mahasiswa Untidar yang akan bertugas sebagai koordinator dan pendamping penerima pinjaman.

 

"Mereka akan mendampingi para penerima pinjaman selama 6 bulan kedepan. Selain itu, mahasiswa berperan menjadi pendamping akan memberikan edukasi, tentang bagaimana mengelola dana dan alokasi pendanaannya, serta membantu UMKM untuk berkembang" ujarnya.

 

Menurutnya, mahasiswa mempunyai andil penting dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Saat ini sebagai mahasiswa dengan usia yang masih muda saatnya mencari "Jeneng" atau nama terlebih dahulu. Selanjutnya akan dapat "Jenang" sebagai bonus misalnya uang, jabatan, dan sebagainya.

 

media-hipmi-1-6644ce0b14709335a15d9942.jpeg
media-hipmi-1-6644ce0b14709335a15d9942.jpeg
Sementara itu, Rektor Untidar, Sugiyarto menyampaikan, ada 2 kelompok yang dominan pada forum ini yakni kelompok ibu dan pemuda (mahasiswa). Interaksi keduanya menjadi harapan besar untuk memajukan ekonomi kerakyatan.

 

"Kita punya harapan besar, anak muda (mahasiswa) ini yang akan mendampingi ibu-ibu sekalian. Selain dapat arahan sesuai kemampuan selaku HIPMI, tapi juga ada proses belajar. Kita ikuti konsep jawa "ilmu kelakone nganti laku", mempraktekkan apa yang dilakukan, teori dan praktek bisa matching, dari interaksi ini maka akan muncul ilmunya," jelasnya.

Ketua Pelaksana P3EP, Aulia Rahmawati Tsaniya menjelaskan program ini merupakan langkah strategis dalam membangun ekonomi Kota Magelang.

"Pemberdayaan ekonomi perempuan bukan hanya sebuah agenda, tetapi sebuah kebutuhan strategis dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui program ini, kami bertekad untuk memberikan bimbingan dan dukungan yang berkelanjutan kepada para perempuan pengusaha kecil dalam mengembangkan usaha mereka," jelasnya.

Pemimpin Bidang Pemasaran Bank Jateng Cabang Magelang, Agus Priyono menuturkan permodalan ini merupakan langkah baik untuk membangun perekonomian Kota Magelang.

"Bank Jateng sangat mendukung program ini, harapannya dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Mari bersama-sama membangun ekonomi masyarakat kota Magelang."

Program pendampingan menggunakan model tanggung renteng, dimana pelaku UMKM akan dikelompokkan menjadi 25 kelompok dan saling membantu dalam pelunasan modal tanpa bunga yang disediakan. Mahasiswa secara berkelompok berperan sebagai konsultan UMKM, secara bersama-sama bertugas membantu menyelesaikan permasalah yang dialami oleh pelaku UMKM dan mensosialisasikan solusi yang ditawarkan. Program ini akan berjalan selama 6 bulan dan berakhir pada bulan November.

media-hipmi-4-6644ce13c57afb667b7f6562.jpeg
media-hipmi-4-6644ce13c57afb667b7f6562.jpeg
Ketua Tim Data P3EP, Masithoh Meita Anggraeni memaparkan bahwasanya sebelum program ini berjalan, 68% peserta P3EP tidak pernah mencatat semua alur kas usahanya. Kemudian, 87% peserta belum memanfaatkan internet, media sosial, atau e-commerce dalam kegiatan usahanya.

"Melalui program ini, kegiatan usaha para perempuan penggerak roda perekonomian Kota Magelang dapat leveled up dan meningkatkan taraf hidup pelakunya. Peran serta mahasiswa Untidar harus dapat menjadi motivator bagi peserta untuk mencoba bertransformasi khususnya ke arah digitalisasi usaha."

Di akhir program, akan ada sensus untuk mengukur keberhasilan program ini. Besar harapan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan yang berpihak pada masyarakat oleh stakeholder terkait.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun