Â
Menurutnya, mahasiswa mempunyai andil penting dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Saat ini sebagai mahasiswa dengan usia yang masih muda saatnya mencari "Jeneng" atau nama terlebih dahulu. Selanjutnya akan dapat "Jenang" sebagai bonus misalnya uang, jabatan, dan sebagainya.
Â
Â
"Kita punya harapan besar, anak muda (mahasiswa) ini yang akan mendampingi ibu-ibu sekalian. Selain dapat arahan sesuai kemampuan selaku HIPMI, tapi juga ada proses belajar. Kita ikuti konsep jawa "ilmu kelakone nganti laku", mempraktekkan apa yang dilakukan, teori dan praktek bisa matching, dari interaksi ini maka akan muncul ilmunya," jelasnya.
Ketua Pelaksana P3EP, Aulia Rahmawati Tsaniya menjelaskan program ini merupakan langkah strategis dalam membangun ekonomi Kota Magelang.
"Pemberdayaan ekonomi perempuan bukan hanya sebuah agenda, tetapi sebuah kebutuhan strategis dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui program ini, kami bertekad untuk memberikan bimbingan dan dukungan yang berkelanjutan kepada para perempuan pengusaha kecil dalam mengembangkan usaha mereka," jelasnya.
Pemimpin Bidang Pemasaran Bank Jateng Cabang Magelang, Agus Priyono menuturkan permodalan ini merupakan langkah baik untuk membangun perekonomian Kota Magelang.
"Bank Jateng sangat mendukung program ini, harapannya dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Mari bersama-sama membangun ekonomi masyarakat kota Magelang."
Program pendampingan menggunakan model tanggung renteng, dimana pelaku UMKM akan dikelompokkan menjadi 25 kelompok dan saling membantu dalam pelunasan modal tanpa bunga yang disediakan. Mahasiswa secara berkelompok berperan sebagai konsultan UMKM, secara bersama-sama bertugas membantu menyelesaikan permasalah yang dialami oleh pelaku UMKM dan mensosialisasikan solusi yang ditawarkan. Program ini akan berjalan selama 6 bulan dan berakhir pada bulan November.