Wedah banyak ternyata aku cicipinnya. Itu cicipin apa doyan? Hahaha.
Terlepas dari itu aku suka dengan produk kuliner ala tradisionalnya Jam(u)an seperti kusebutkan menu-menu di atas. Bisa menikmati kuliner Manado dengan mudah tanpa perlu ke Manado atau ke resto yang lebih mahal kalau di Jakarta. Senang Jam(u)an turut merawat eksistensi kuliner tradisional tanah air dengan menjadikan kuliner tradisional sebagai produk bisnis kulinernya. Â
Kemasan menu ala rice bowl ini kalau aku bilang seeh praktis. Kombinasi dalam satu paket menu dalam satu  kemasan memudahkan saat membawa dan menikmatinya. Aku pikir cocok banget bagi pekerja kantoran maupun orang rumah saat memesan ini melalui jasa online. Ya Jam(u)an bisa disorder melalui Go-Food.
Sekilas melihat paket menu rice bowl ini aku jadi keingat keponakan di Jogjakarta yang juga membangun bisnis kuliner ala rice bowl ini. Dan sejauh yang kutahu, segmen mahasiswa cocok menikmati makanan ala rice bowl dengan beragam variasinya.
Dan tentu saja di Jakarta lebih luas pasar segmen penikmatnya. Aku bilang menu apa kemasan rice bowl Jam(u)an super praktis namun sehat untuk dinikmati.
Jelas ide besar Thea yang ingin mengajak setiap konsumen Jam(u)an menikmati suguhan kuliner tradisional sekaligus berpartisipasi membantu menurunkan angka perbaikan gizi di desa-desa di Flores NTT bersama Duanyam, bukan hal sepele. Terlepas dari besar kecil kontribusinya. Niat, semangat, tekad dan berbuat Jam(u)an  dan Duanyam, bukan hanya menginspirasi namun sebuah kekuatan yang menggerakkan untuk siapa saja yang memiliki kepedulian lewat aksi kemanusiaan.  Ya, kita pun bisa berbuat hal sama, minimal di area lingkungan kita.
Jangan khawatir, donasi dipastikan akan sampai ke anak-anak Flores yang menjadi area aksi Duanyam. Rencananya infomasi penggunaan/ penyaluran donasi diinformasikan melalui sosial media @duanyam.
Dari Jam(u)an untuk Indonesia. Sukses untuk Jam(u)an dan Duanyam. Maree bergerak! Â #Inspiratif