Mohon tunggu...
Bozz Madyang
Bozz Madyang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Food Blogger

#MadYanger #WeEatWeWrite #SharingInspiringRefreshing #FoodBlogger - Admin Komunitas Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) Kompasiana - Email: bozzmadyang@gmail.com - Instagram/Twitter: @bozzmadyang

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kisah di Balik Ayam Serundeng Legendaris Pasar Baru

21 Februari 2020   17:49 Diperbarui: 22 Februari 2020   15:43 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kpk ngobras ayam serundeng. Foto Bozzmad

Bu Kusnia pun hanya duduk di tangga emperan. Ada "tenggok" bambu dan tempat untuk menaruh ayam jualannya. Ada ayam goreng, dan aneka sate-satean, sate usus, sate ati, sate ampela, sate kulit, kepala ayam.

Harganya bersahabat. Sate ada yang Rp. 3000, ada yang Rp. 8000. Sedangkan ayam goreng Rp. 15000 tanpa nasi. Pakai nasi jadi Rp. 20000. Murah meriah.

Ada taburan kelapa goreng, serundeng. Ini khas banget Cirebon. Jadinya Ayam goreng gurih bertabur serundeng plus nasi hangat dan sambal yang pedas. Makannya sambil duduk 'ngampar' bebas di tangga. Tampilan dan jenis makanannya memang sederhana, tapi boleh dicoba kemantapannya.

Aku suka dengan gurih serundengnya. Berpadu pas dengan ayam goreng yang kupesan tanpa nasi. Warnanya kecoklatan kental. Begitupula serundengnya. Ini ngingetin masa kecil dulu. Ibu sering bikin serundeng plus tempe goreng untuk lauk makan. Dan aku suka banget. Gurih-gurih krenyes.

Ayam Serundeng Bu Pranata ini menjadi salah satu kuliner pilihan yang menjadi perlu dan penting untuk dijaga. Pasalnya tak banyak yang menjajakan kuliner dengan serundeng.

Rerata olahan ayam sudah mainstream juga banyak inovasi yang berdampak pada eksistensi kuliner khas tradisional, seperti ayam serundeng ini. Sebut saja olahan ayam yang semakin kaya dengan kreativitas. Bagus juga, namun tak boleh lupa dong olahan tradisional yang tak kalah nikmatnya.

Buatku menikmati ayam goreng serundeng Bu Kusnia alias Bu Pranata ini bukan sekadar menikmati makanan namun ada sisi cita rasa khas budaya kuliner yang harus selalu dipertahankan.

Aku suka Bu Kusnia masih menempati area emperan di Pasar Baru itu. Setiap sore menjelang. Selepas Ashar hingga selepas Isya' di sana. Dan dari dapur rumahnya di Kawasan pasar Ular, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Bu Kusnia setia meracik serundeng dan pernak-pernik ayam jualannya, untuk para pelanggannya dan untuk menyambung hidup keluarganya.

Kpk ngobras ayam serundeng. Foto dokpri
Kpk ngobras ayam serundeng. Foto dokpri
Soo, kamu yang pengen menikmati Ayam Goreng Legendaris Bu Pranata, mangga ke kawasan Pasar Baru. Lokasinya dari Gerbang Pasar Baru arah Jl Samanhudi, masuk dikit sebelah kanan. Jalan saja di emperan toko, kamu akan ketemu toko Java Optik. Bu Kusnia dan suaminya, setia menunggu kamu di sana. Salam kuliner.

IG/ Twiter: @bozzmadyang
www.bozzmadyang.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun