Mohon tunggu...
Bozz Madyang
Bozz Madyang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Food Blogger

#MadYanger #WeEatWeWrite #SharingInspiringRefreshing #FoodBlogger - Admin Komunitas Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) Kompasiana - Email: bozzmadyang@gmail.com - Instagram/Twitter: @bozzmadyang

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Walang yang Merangsang

26 Oktober 2016   23:12 Diperbarui: 26 Oktober 2016   23:55 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CAMILAN berbahan Walang (belalang kayu) ini saat ini sudah trend banget. Penganan yang terkenal dari Gunung Kidul Jogjakarta ini terkenal dengan rasa gurih, pedas dan renyahnya. Bikin ketagihan deh. Masyarak at Gunung Kidul sudah lama menjadikan walang ini sebagai lauk pauk yang lezat. Kandungan nabati kaya nutrisi ini bagi sebagian orang bukan makanan yang lazim. Bahkan dikategorikan sebagai kuliner ekstrem.

Kalau aku sih sebenarnya gak asing dengan makanan ini. Laa aku khan dari kampung Wonogiri yang berbatasan dengan Gunung Kidul. Walang sudah aku konsumsi saat masa kecil. Bermain sambil ‘berburu’ walang dengan ketapel. Lalu dibakar, cukup dengan garam. Duh indahnya masa kecil. Heheee.

Nah suatu ketika jumpa dengan walang goreng saat ke Gua Pindul medio 2012 silam. Ehh ternyata banyak penjual walang, baik dalam kemasan toples maupun plastic sederhana. Di sepanjang jalan Wonosari juga ada toko oleh-oleh dengan menyediakan olahan walang beraneka rasa. Wuihhh jadi nostalgia waktu itu. Makanya beberapa hari yang lalu, beli via teman Nuzulul Arifin gegara liat postingan komen di facebook. Jadi pengen bangeet. Dikirim dah. Hehee lumayan menuntaskan rindu. Tentunya kubagi-bagi dengan teman kantor.

Banyak yang merasa serem liat bentuknya. Padahal enak loorrr. (Ganendra)
Banyak yang merasa serem liat bentuknya. Padahal enak loorrr. (Ganendra)
Item karena digoreng. (Ganendra)
Item karena digoreng. (Ganendra)
Rasanya gimana sih?

Aku pernah menuliskan tentang walang ini berjudul "Sensasi Walang Goreng Gunung Kidul".  Aku bilang rasanya mirip udang getu. Kriuk-kriuk. Tergantung juga oalahannya. Ada basah dan kering. Kaya protein loor. Selain  protein, ada kalsium, besi dan lemak dalam takaran sedikit. Hasil dari goggling, secara ilmiah, katanya sih belalang goreng kering mengandung protein 60%, sedangkan yang basah mengandung protein sekitar 40%. Menurut Entomological Society of America, belalang sangat rendah kolesterol, jadi aman bagi para pengidap kelainan jantung. Bahkan belalang disebut-sebut lebih baik dari sapi dan ayam. Nah loorrr!!

Ada yang merasa geli yaaaa. (Ganendra)
Ada yang merasa geli yaaaa. (Ganendra)
Sooo, olahan belalang ini sanggup disimpan lama loor. Pengen? Aku bilang sih, kawan-kawan wajib coba, tapi hati-hati. Cobanya dikit-dikit dulu yaaa, soalnya bisa bikin alergi, reaksi tubuh masing-masing orang beda-beda sih. Kalau aku mah strong, no problem makan olahan lezat walang nan eksotis ini. Walang bener-bener merangsang. Jooossss!  

@rahabganendra

*Semua foto Dokumen Pribadi

Artikel ini pertama ditayangkan di blOg Pribadi Penulis, www.makankenyang.net 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun