3 Bulan akhir ini warga Depok- Jawa Barat, sedang disuguhkan 'pertarungan antar mesin politik' dengan mengahangatnya isu anak presiden akan maju dalam pemilihan umum wali kota Depok .Â
Namun, tak seriuh dalam berita, baik cetak maupun online, sepertinya warga Depok sudah terlalu nyaman dengan pemimpin yang ada sekarang hal tersebut dapat dilihat dengan kasat mata pembangunan fasilitas publik yang semakin modern dan berkelas di berbagai sektor baik pendidikan, kesehatan hingga jalan jalan kota yang bernuansa Eropa.
Belum lama ini pemerintah kota Depok merencanakan hal prestisius lainnya bagi warga Depok dengan rencana pembangunan fasilitas publik "Alun alun Kota Depok Jilid 2 " nya, tentu saja pembangunan tersebut mungkin diperlukan dan bernilai strategis setelah sukses dengan pembangunan " Kawasan Margonda" yang bernuansa negara maju.Â
Pembangunan Alun alun dan ruang terbuka hijau yang PEMDA Depok rencanakan akan semakin menjadikan kota Depok sebagai "Surganya Masyarakat Urban " yang merasa sesak di Ibukota.
Kemajuan kota Depok tak terlepas dari kemampuan daya beli berlebih masyarakatnya  yang menggandrungi kepemilikan aset terhadap properti (perumahan/realestate), maka tak heran banyak pembangunan perumahan dan realestate hampir disetiap sudut kota.
Di kota Depok, (saya sebagai pendatang) merasa 'takjub' dan super lengkap, baik transportasi, karir, tempat tinggal, mall, tempat wisata, kuliner, tempat nongkrong, pendidikan yang berkelas hingga fasilitas kesehatan yang selayaknya ada di ibukota Jakarta, Luar biasa.
Semangatnya pemda Depok menjadi salah satu inspirasi bagi para "pembisnis property dan perumahan berkelas" untuk berlomba lomba menyediakan tempat tinggal maupun untuk investasi aset bagi warga Depok, salah satu nya pengembang perumahan griya tavisha depok.Â
Setelah sukses dengan griya tavisha 1 dan 2 kini pengembang tersebut onprogres dengan griya tavisha 3, luar biasa.
Namun sayangnya unit yang disediakan pengembangan perumahan griya tavisha 3 terbilang 'sedikit', melansir dari realestatedepok.com mereka hanya menyediakan 17 unit saja dengan 4 ruko.Â
Mereka seperti nya memahami betul warga Depok dengan menyediakan perumahan yang nyaman untuk 2 lantai dihargai 500jt an terbilang murah jika dibandingkan kita harus membangun rumah sendiri secara terpisah yang sering kali biaya 'calo' membuat kepala pusing, belum lagi soal kenyamanan, keamanan, akses publik, nilai strategis dan lainnya, itu juga sangat beruntung jika dikemudian hari tidak bersengketa kepemilikan tanah dengan pihak lain.
Sekali lagi, tanpa menafikan efek pemimpin, sukses nya kota Depok tak terlepas dari warganya. Sejauh ini, sangat menyenangkan tinggal dikota Depok (saya ucapkan terimakasih untuk semua pihak dan warga Depok), kondusifitas lingkungan membantu membuat kita bisa lebih fokus terhadap peningkatan dan pencapaian pencapaian terbaik lainnya.
Salut untuk kota Depok dan Warga nya, Keren kalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H