-Ditemukan simbol makna dalam film ini, ada tato yang digunakan oleh bang Jarot dan mata sebelah kanan bang Jarot yang dapat dipersepsikan mengerikan.
-Seorang muslim yang lebih memilih honor dibandingkan dengan kehalalan uang yang dihasilkan tersebut.
-Seorang ibu yang seharusnya fokus dalam bidang rumah tangga, namun dalam film ini ibunda dari Pipit itu hanya sibuk mengisi TTS (Teka-Teki Silang) dan bermain games di ruang tamu.
-Komplotan pencopet yang bingung akan agamanya sendiri karena tidak sama sekali pernah beribadah
-Komplotan pencopet juga tidak bisa membaca dan menulis, dan bahkan akibat tidak bisa baca dan tulis, salah seorang dari mereka dikejar dan lari ke kantor polisi karena tidak bisa membaca petunjuk arah jalan.
-Seorang dari mereka melakukan ibadah karena ada maunya, yaitu mau solat jamaah di masjid karena ingin senda yang baru. Jadi, dia selesai solat mengambil sendal orang yang ada di masjid.
------------------
Film Alangkah Lucunya Negeri Ini mengangkat permasalahan dasar yang ada di bangsa ini dengan mengedepankan konflik batin yang terjadi, yaitu pendidikan dan kemiskinan. Berbagai dilema tentang hal yang benar-salah, boleh atau tidak boleh dan halal ataupun haram diramu lewat jahitan adegan demi adegan dalam film ini. Film yang digarap oleh om Deddy Mizwar ini menyajikan pesan-pesan moral yang dibungkus dengan jenis film komedi santai. Dengan menggunakan naskah yang sederhana, film ini juga memuat anekdot-anekdot politis yang tak berlebihan. Menceritakan tentang seorang sarjana S1 dari Management, Pendidikan dan Agama yang sulit mendapatkan pekerjaan, film ini diperankan oleh Reza Rahadian, Asrul Dahlan, juga Tika Bravani. Beberapa pemeran anak-anak pencopet beberapa diantaranya benar-benar diperankan oleh anak-anak jalanan yang sudah dididik terlebih dahulu. Film ini pernah diputar di Lisbon, Portugal dalam acara Ciclo de Cinema dos Pases MIKTA 2018 yang bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Portugal. Serta, Alangkah Lucunya Negeri Ini juga sempat lolos dalam seleksi awal dalam kategori Film Berbahasa Asing Terbaik Academy Awards 2011.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H