Mohon tunggu...
deniranggup
deniranggup Mohon Tunggu... Mahasiswa - Boy rg

Marjaavaan (Aku akan Mati): Cinta yang hilang, harapan untuk kembali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Laki-Laki di Balik Tralis

12 Juli 2023   12:56 Diperbarui: 12 Juli 2023   12:58 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Laki-Laki Dibalik Tralis

Tubuhku tak lagi merdeka
terpenjara dalam sebuah sangkar yang dingin
sering kali aku bertanya-tanya
apakah keadilan benar-benar adil?

Aku adalah seorang pejuang
yang berjuang dengan penuh semangat
untuk menggapai kemerdekaan
untuk negeriku yang tercinta

Tapi kini aku terkurung
dalam kegelapan yang menyedihkan
dibalik tralis yang menghimpit
tak ada yang bisa kualami selain rindu

Rindu pada tanah yang ku cintai
rindu pada senyum keluargaku
rindu pada waktu yang berlalu
di saat aku merdeka bersama mereka

Tapi kini aku hanya bisa terdiam
meratapi takdir yang menyedihkan
aku, laki-laki dibalik tralis
terbuai dalam kerinduan dan keputusasaan

Dia duduk di sana, tegar dan sabar
Mereka menangkapnya, tanpa dosa dan salah
Dia pejuang kemerdekaan, pahlawan sejati
Namun kini, ia terkunci, seperti hewan di kandang

Tralis besi mengurungnya, tanpa ampun dan rasa
Hidupnya terjebak, terluka dan tersiksa
Namun, ia tidak menyerah, ia masih berjuang
Menjaga cita-cita, dan memperjuangkan kebenaran

Setiap hari, ia melawan, merangkai doa dan perjuangan
Mereka mungkin merusak tubuhnya, namun mereka tak bisa membunuh semangatnya
Dia laki-laki yang ditangkap, tak pernah meratapi takdirnya
Hanya menatap ke depan, merangkai cita-cita dan mimpi

Laki-laki dibalik tralis, sang pahlawan sejati
Hidupnya mungkin terkunci, namun kebebasan hatinya tak terbendung
Mereka takkan bisa membunuh semangatnya, atau merampas impiannya
Karena ia, laki-laki dibalik tralis, tetap berdiri tegar dan kuat

Papua,25 maret 2023______

dr

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun