Laki-Laki Dibalik Tralis
Tubuhku tak lagi merdeka
terpenjara dalam sebuah sangkar yang dingin
sering kali aku bertanya-tanya
apakah keadilan benar-benar adil?
Aku adalah seorang pejuang
yang berjuang dengan penuh semangat
untuk menggapai kemerdekaan
untuk negeriku yang tercinta
Tapi kini aku terkurung
dalam kegelapan yang menyedihkan
dibalik tralis yang menghimpit
tak ada yang bisa kualami selain rindu
Rindu pada tanah yang ku cintai
rindu pada senyum keluargaku
rindu pada waktu yang berlalu
di saat aku merdeka bersama mereka
Tapi kini aku hanya bisa terdiam
meratapi takdir yang menyedihkan
aku, laki-laki dibalik tralis
terbuai dalam kerinduan dan keputusasaan
Dia duduk di sana, tegar dan sabar
Mereka menangkapnya, tanpa dosa dan salah
Dia pejuang kemerdekaan, pahlawan sejati
Namun kini, ia terkunci, seperti hewan di kandang
Tralis besi mengurungnya, tanpa ampun dan rasa
Hidupnya terjebak, terluka dan tersiksa
Namun, ia tidak menyerah, ia masih berjuang
Menjaga cita-cita, dan memperjuangkan kebenaran
Setiap hari, ia melawan, merangkai doa dan perjuangan
Mereka mungkin merusak tubuhnya, namun mereka tak bisa membunuh semangatnya
Dia laki-laki yang ditangkap, tak pernah meratapi takdirnya
Hanya menatap ke depan, merangkai cita-cita dan mimpi
Laki-laki dibalik tralis, sang pahlawan sejati
Hidupnya mungkin terkunci, namun kebebasan hatinya tak terbendung
Mereka takkan bisa membunuh semangatnya, atau merampas impiannya
Karena ia, laki-laki dibalik tralis, tetap berdiri tegar dan kuat
Papua,25 maret 2023______
dr
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H