Mohon tunggu...
deniranggup
deniranggup Mohon Tunggu... Mahasiswa - Boy rg

Marjaavaan (Aku akan Mati): Cinta yang hilang, harapan untuk kembali.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Belajar Memaknai Kata dalam Puisi

16 Maret 2023   11:26 Diperbarui: 16 Maret 2023   11:29 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

BELAJAR MEMAKNAI KATA ATAU KALIMAT DALAM PUISI

(TEKS 2)

"IRONI DALAM DERITA"

"Ironi dalam Derita" mengacu pada situasi di mana meskipun seseorang menderita atau mengalami kesulitan, namun dalam kesulitan tersebut terdapat ironi atau paradoks yang menambah beban atau penderitaan. Situasi semacam ini dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam konteks yang lebih luas seperti dalam situasi sosial atau politik.

Contoh ironi dalam derita bisa berupa ketika seseorang yang menderita sakit parah dan tidak mampu membayar biaya pengobatan, namun di sekitarnya terdapat banyak orang yang membuang-buang uang untuk hal-hal yang tidak penting. Atau bisa juga ketika seseorang menderita kelaparan karena tidak memiliki makanan, namun di sekitarnya terdapat orang-orang yang membuang-buang makanan.

Dalam konteks sosial dan politik, ironi dalam derita bisa terjadi ketika masyarakat miskin dan terpinggirkan ditinggalkan oleh pemerintah yang seharusnya melindungi dan memperjuangkan hak mereka. Atau ketika seseorang yang mengkritik pemerintah atau memperjuangkan keadilan malah dianggap sebagai musuh negara dan dihukum dengan hukuman yang tidak adil.

Ironi dalam derita dapat menunjukkan betapa tidak adilnya kehidupan dan bagaimana manusia seringkali membuat penderitaan menjadi lebih buruk dengan tindakan mereka sendiri. Namun, dalam situasi seperti ini, kita dapat belajar untuk lebih memahami dan empati terhadap orang lain yang menderita, serta berusaha untuk membuat perubahan yang positif dalam dunia di sekitar kita.

CONTOH PUISI 

 

IRONI DALAM REALITA

Merindukanmu adalah hobiku
mencintaimu adalah hidupku
menghayalkanmu adalah pekerjaanku

Kau yang selalu hadir di setiap ku menatap langit bayanganmu yang selalu hadir disetiap anganku wajahmu yang selalu menghantui sepiku

Kau hadir dihidupku bagai khayalan
hampir seperti impian dalam kenyataan
suatu ironi dalam realita
kau begitu ada namun tak terjamah

Tuhan,
biarkan aku bahagia dengan caraku sendiri dan
biarkan cinta bahagia dengan caranya yang tak pernah bisa kumengerti

Karya, Alma
Jakarta pondok persinggahan 30 april 2013

http://ruangpekerjaseni.blogspot.com/2013/04/titian-rindu.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun