"Maaf", seperti mendulang emas di musin salju
Amarah datang membawa belati
Berharap ada kata rindu
Namun dendam membunuh rasa
Bahagian berjalan menjauh
Tidk terlihat dibalik topeng keiklasan
Masi tersimpan nada kesedihan
pilu memeluk tulang simpati
mulut ku terkatup membisu
masi tersimpan dendam rindu ku
berharap akan datang kepuasan pada rasa yang tertinggal
hingga dendam rindu ku dibayar lunas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!