Sehingga sadar mengorbankan kebutuhan hidupnya, dengan berani menukarkan jaminan masa depannya demi kebebasan dan pemulihan negeri, demi menyelamatkan manusia penghuni surga kecil yang tersisa dan generasi yang akan datang sebagai penghuni negeri merdeka, bangsa yang bebas menentukan nasibnya sendiri, negeri burung surga ini, surga kecil dibumi.
Dalam lingkar kehidupan yang dijajah dan diambil kekayaannya.
Kini kau menciptakan huru hara di seantero negeri, bergelora bereaksi terhadap mu wahai sang pelacur ibu kota.
Saling mencaci dan memfitna saling menuduh dan berkamuflase, bahkan tidak segang segang untuk bertindak anarkis dan menghilangkan nyawa manusia itu yang terjadi saat ini.
Pelacur adalah pelacur, ada yang disenangi dan ada yang disakiti, ada yang dipuaskan dan ada yang dirugikan.
deniranggup
Wihawara, 9 agustus 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H