Mohon tunggu...
Boy Rachmad
Boy Rachmad Mohon Tunggu... profesional -

Seseorang yang mencintai tanah airnya, melebihi cintanya kepada diri sendiri.. ______________________________\r\n\r\nIr. Soekarno adalah tokoh yang menjadi inspirasi dalam pandangan dan pemikiran untuk Bangsa, ______________________________ Dr. Moch. Hatta adalah tokoh yang menjadi inspirasi dalam kejujuran, ______________________________ Kumbokarno adalah tokoh wayang yang menjadi inspirasi dalam pengabdian kepada tanah air... ______________________________ Syair dibawah ini yang menjaga cintaku kepada tanah air, ______________________________\r\nSemua leluhurku bisa hidup karena dihidupi ibu pertiwi................................... Makanan, minuman, napas yang kuhirup, pakaian, peralatan, tempat tinggalku dan bahan-bahannya semuanya disediakan oleh bumi pertiwi.......................................................... Disamping ibu genetikku yang melahirkanku, ibu pertiwilah yang menyediakan segala keperluan hidupku....................................................... Sekarang ibu pertiwiku, Ibu leluhurku dijarah orang. Dan, aku tidak rela. Aku akan berjuang demi ibu pertiwiku sampai hembusan nafas yang terakhir........................................................ Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan mulia berbhakti demi ibu pertiwi. Mati pun aku rela, ibu................................................................ Dan beberapa panah Sri Rama membinasakannya.................................. Menjelang kematiannyapun dia memilih tubuhnya jatuh ke depan menjatuhi ratusan kera musuh ibu pertiwinya................................................... Setelah Kumbakarna mati, Sri Rama pun mengadakan upacara penghormatan atas kematiannya sebagai pahlawan bagi negerinya. _______________________________ (Disarikan dari : http://www.oneearthmedia.net/ind/?p=547 )

Selanjutnya

Tutup

Money

Dalam Setiap Krisis, Selalu Ada Pengambil Kesempatan dalam Kesempitan

23 Desember 2009   09:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:48 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignleft" width="240" caption="ilustrasi"][/caption]

Saya orang gemblung, jadi jangan diambil hati dari isi tulisan orang gemblung. Orang gemblung ini cuma mau bilang bahwasanya pernah melewati dua krisis yang pernah terjadi di negeri tempat orang gemblung ini tinggal.

ØKrisis pertama, disebut juga krisis moneter, terjadi tahun 1997~1998

ØKrisis kedua, disebut juga krisis global, terjadi tahun 2008

Orang gemblung tak ingin cerita bagaimana krisis itu terjadi, karena orang gemblung cuma pingin mengingat bahwasanya di saat-saat krisis itu rupanya ada berkah tersembunyi, ada kesempatan dalam kesempitan, ada golok dibalik senyuman kata orang dunia persilatan, ada iblis dibalik wajah penuh kearifan.

Sepanjang yang orang gemblung ini masih ingat, di krisis pertama tahun 1997~1998 itu, ada program penyelamatan perbankan nasional, namanya BLBI kependekan dari Bantuan Likuiditas Bank Indonesia. Tidak tanggung-tanggung dana yang digelontorkan untuk bantuan tersebut total mencapai lebih dari Rp. 600 trilyun.

Nah disinilah munculnya tema judul di atas, karena ternyata ada diantaranya pihak-pihak yang menerima bantuan tersebut setelah menerima uang BLBI langsung kabur ke luar negeri. Inilah yang namanya “pucuk dicinta ulam tiba”. Tidak minta tidak ngemis dikasih uang.. asyik toh, enak toh.. ibarat dapat durian runtuh.. cuma duriannya dalam bentuk uang, kalau durian betulan segitu banyak, ya pasti bonyok juga ya...

Dan selidik punya selidik dari data BPK, ternyata ada juga dana yang lenyap ditelan siluman sejumlah lebih dari Rp. 134 trilyun.

Disinilah muncul ironi, di saat sedang krisis itu, tega-teganya ada oknum-oknum perbankan dan bankir-bankir hitam itu memanfaatkan kesempatan untuk menggelapkan uang rakyat.

Lebih aneh lagi kemudian, meski sudah 12 tahun kasus itu terjadi, maka 12 tahun juga dari kasus itu tak pernah terungkap oknum-oknum keparat itu yang mesti dimintakan pertanggung-jawabannya. Jadi benar-benar akhirnya BLBI menjadi [B]encana [L]uarbiasa [B]agi [I]ndonesia.

Mungkin belajar dari Krisis yang pertama tentang bagaimana caranya merampok uang negara, atau belajar dari kriminal-kriminal perbankan yang pernah di undang dan mendapat sambutan di Istana, maka dipraktekkanlah jenis BLBI yang lain. Meski jumlahnya tidak spektakuler seperti BLBI 1997/1998, tapi cukuplah.. lumayan Rp. 6,7 trilyun daripada gigit jari.. soal uang rakyat peduli setan.. tokh ada alasan yang bisa di-masuk-masuk-an akal yaitu Krisis Global.

Salam Krisis,

PS:

Catatan kecil...(kecil banget), selidik punya selidik ada satu nama oknum yang terkait dengan kedua krisis itu.. siapa..? gak berani akh... lagi rame UU ITE.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun