Mohon tunggu...
Boy Rachmad
Boy Rachmad Mohon Tunggu... profesional -

Seseorang yang mencintai tanah airnya, melebihi cintanya kepada diri sendiri.. ______________________________\r\n\r\nIr. Soekarno adalah tokoh yang menjadi inspirasi dalam pandangan dan pemikiran untuk Bangsa, ______________________________ Dr. Moch. Hatta adalah tokoh yang menjadi inspirasi dalam kejujuran, ______________________________ Kumbokarno adalah tokoh wayang yang menjadi inspirasi dalam pengabdian kepada tanah air... ______________________________ Syair dibawah ini yang menjaga cintaku kepada tanah air, ______________________________\r\nSemua leluhurku bisa hidup karena dihidupi ibu pertiwi................................... Makanan, minuman, napas yang kuhirup, pakaian, peralatan, tempat tinggalku dan bahan-bahannya semuanya disediakan oleh bumi pertiwi.......................................................... Disamping ibu genetikku yang melahirkanku, ibu pertiwilah yang menyediakan segala keperluan hidupku....................................................... Sekarang ibu pertiwiku, Ibu leluhurku dijarah orang. Dan, aku tidak rela. Aku akan berjuang demi ibu pertiwiku sampai hembusan nafas yang terakhir........................................................ Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan mulia berbhakti demi ibu pertiwi. Mati pun aku rela, ibu................................................................ Dan beberapa panah Sri Rama membinasakannya.................................. Menjelang kematiannyapun dia memilih tubuhnya jatuh ke depan menjatuhi ratusan kera musuh ibu pertiwinya................................................... Setelah Kumbakarna mati, Sri Rama pun mengadakan upacara penghormatan atas kematiannya sebagai pahlawan bagi negerinya. _______________________________ (Disarikan dari : http://www.oneearthmedia.net/ind/?p=547 )

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kami Masih Berharap Memiliki Anak Perempuan..

6 Desember 2009   17:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:03 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

My Family

Minggu, 6 Desember 2009.

Tanggal 6 Desember merupakan hari yang bersejarah dan sangat spesial dalam kehidupan kami, karena 6 Desember adalah merupakan tanggal pernikahan kami, dan untuk tahun ini kami memperingati kembali sebagaimana kami lakukan setiap tahunnya, dan tahun ini genap 12 tahun kami menjalani kehidupan berumah tangga.

Saat memasuki tanggal bersejarah ini, yang pertama kali kami lakukan adalah berdo’a dan mengucap syukur kehadirat Allah.. atas segala kasih sayangnya yang telah menjagakan tali pernikahan kami dan menganugerahkan cinta kasih di dalam diri kami masing-masing, sejak pertama kali kami mengenal satu sama lain dan menghantarkan kami memasuki bahtera rumah tangga serta menjalaninya hingga hari ini, dan juga kami berharap dengan khusyu semoga Allah SWT tetap menjagakan rumah tangga kami hingga kelak masing-masing dari kami menghadap kepada NYA.

Yang kedua kami lakukan adalah saling meneguhkan kembali komitmen kami tentang cinta kasih kami dan tujuan kami membangun rumah tangga dan saling berjanji bahwasanya kami akan bersetia satu sama lain dan terus membina dan meningkatkan saling pengertian yang telah terjalin selama ini. Kami juga saling memohon maaf, bila sekiranya ada suatu kekhilafan diantara kami.

Sepanjang malam minggu kami menghabiskan waktu untuk kebersamaan kami, setelahnya kami melanjutkan dengan berbicara ditempat tidur, kadang kami tertawa bersama kala terselip hal-hal lucu di antara pembicaraan kami, atau saling menggoda dengan hal-hal yang makin membangun kemesraan kami.

Hari Minggu, hari ulang tahun perkawinan kami, kami telah rencanakan untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak kami buah cinta kasih kami untuk maksud menjadikan hari ini hari yang teristimewa daripada hari-hari lainnya dan kami niatkan untuk mencari restauran yang paling enak untuk bersantap bersama, tidak lupa kami mengunjungi tempat dimana paling sering kami kunjungi dan duduk berdampingan bercengkerama saat kami masih dalam status berpacaran. Kami perlihatkan dan ceritakan kepada anak-anak kami tentang bagaimana kami menjalani masa-masa pacaran kami. Alhamdulillah, hari ini semuanya berjalan lancar dan membahagiakan sebagaimana yang kami harapkan.

Pulang dari berjalan-jalan, kami sempatkan untuk menemani anak-anak kami belajar hingga akhirnya anak-anak kami tertidur.

Kami menutup rapat pintu kamar anak-anak kami dan pindah memasuki kamar istimewa kami untuk kembali mengulangi kemesraan kami berdua sebagaimana kami lakukan malam sebelumnya. Diantara kemesraan kami, saya bisikan kata-kata bahwa saya sangat menyayanginya dan berharap s’moga Allah masih memberi kesempatan untuk memperoleh anak perempuan. Kupandangi lembut matanya dalam keredupan lampu kamar, dan isteri tersayangku pun berbisik, saya juga mengharapkannya sambil memelukku erat.

S’moga Allah SWT mengabulkan do’a dan harapan kami.

6 Desember 2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun