Mohon tunggu...
Boy Rachmad
Boy Rachmad Mohon Tunggu... profesional -

Seseorang yang mencintai tanah airnya, melebihi cintanya kepada diri sendiri.. ______________________________\r\n\r\nIr. Soekarno adalah tokoh yang menjadi inspirasi dalam pandangan dan pemikiran untuk Bangsa, ______________________________ Dr. Moch. Hatta adalah tokoh yang menjadi inspirasi dalam kejujuran, ______________________________ Kumbokarno adalah tokoh wayang yang menjadi inspirasi dalam pengabdian kepada tanah air... ______________________________ Syair dibawah ini yang menjaga cintaku kepada tanah air, ______________________________\r\nSemua leluhurku bisa hidup karena dihidupi ibu pertiwi................................... Makanan, minuman, napas yang kuhirup, pakaian, peralatan, tempat tinggalku dan bahan-bahannya semuanya disediakan oleh bumi pertiwi.......................................................... Disamping ibu genetikku yang melahirkanku, ibu pertiwilah yang menyediakan segala keperluan hidupku....................................................... Sekarang ibu pertiwiku, Ibu leluhurku dijarah orang. Dan, aku tidak rela. Aku akan berjuang demi ibu pertiwiku sampai hembusan nafas yang terakhir........................................................ Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan mulia berbhakti demi ibu pertiwi. Mati pun aku rela, ibu................................................................ Dan beberapa panah Sri Rama membinasakannya.................................. Menjelang kematiannyapun dia memilih tubuhnya jatuh ke depan menjatuhi ratusan kera musuh ibu pertiwinya................................................... Setelah Kumbakarna mati, Sri Rama pun mengadakan upacara penghormatan atas kematiannya sebagai pahlawan bagi negerinya. _______________________________ (Disarikan dari : http://www.oneearthmedia.net/ind/?p=547 )

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

eS-U-A-Pe dibaca SUAP

9 November 2009   17:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:23 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Bicara soal suap-menyuap, setidaknya melibatkan dua pihak, yaitu:

ØYang memberi suap, dan 

ØYang menerima suap

Meski tidak selamanya urusan suap-menyuap berkonotasi negatif, contoh:

a)    “Baby Sitter itu meyuapkan bubur kepada bayi yang dijaganya”

Atau:

b)   “Pengantin wanita dan pengantin pria saling suap-menyuap dalam acara adat perkawinan”

Yang  a). Diartikan sebagai suatu tindakan yang penuh perhatian, sementara yang b) mungkin dapat diartikan saling sayang menyayangi..

Tetapi, mungkin berbeda artinya bila susunan katanya seperti ini:

“Jaksa itu menerima uang suap dari terdakwa..”

Sudah pasti inilah yang bermakna negatif karena telah keluar dari jalur semestinya.

Dalam koridor hukum, perkara suap-menyuap termasuk kategori perkara yang dapat menjerat pihak-pihak yang terlibat, baik sang penyuap ataupun sang penerima suap ke dalam bui alias penjara.

Sebagai contoh adalah terjadi pada kasus pelanggaran hukum Artalyta Suryani alias Ayin dan Jaksa (mantan) Urip Tri Gunawan terkait penanganan kasus BLBI.

Pada kasus tersebut di atas, Artalyta Suryani alias Ayin sebagai pemberi suap dihukum vonis penjara selama 5 tahun berdasar pasal 5 ayat (1) huruf (b) UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001, sedangkan untuk Urip Tri Gunawan (penerima suap) di vonis penjara selama 15 tahun berdasar Pasal 12 huruf (b) UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001.

Tetapi rupanya berbeda untuk kasus perseteruan  “Cicak Vs Buaya”. Ada “keanehan” ! apa keanehannya, mari kita lanjutkan.

Sebagaimana diketahui masyarakat luas berdasar pengakuan langsung dan terbuka dari Ari Muladi, bahwasanya ia (Ari Muladi) adalah orang yang diminta tolong oleh Anggodo sebagai perantara untuk menyuap pimpinan KPK

(catatan: berdasar keterangan Tim 8, bahwasanya tidak ditemukan aliran dana mengalir kepada 2 pimpinan KPK).

Maka kesimpulan sementara yang kita buat:

ØAri Muladi dan Anggodo, berada di satu kubu.. yaitu kubu yang hendak melakukan SUAP,

dalam halmana:

·      Anggodo, adalah orang yang berusaha melakukan SUAP dengan meminta pertolongan Ari Muladi dan Anggodo juga sebagai penyedia uang SUAP-nya.

·      Ari Muladi, adalah orang yang dimintakan tolong untuk melakukan perbuatan SUAP oleh Anggodo

Sementara untuk pihak yang menerima suap, kesimpulannya adalah : belum dapat ditentukan, karena berdasarkan penyelidikan dan penelusuran Tim 8, menunjukan tidak ada aliran dana dari Ari Muladi ke pihak yang dituduh Kepolisian Negara menerima SUAP.

Yang menjadi keanehan adalah:

1)    Mengapa Kepolisian tidak menahan Anggodo yang berdasarkan keterangan Ari Muladi > adalah Anggodo yang menyerahkan uang untuk suap sejumlah Rp. 5,1 Milyar (dalam 3 tahap) kepada Ari Muladi yang akan digunakan untuk menyuap pimpinan KPK.?

2)    Bukankah Anggodo dalam hal ini bertindak sebagai aktor utama rencana penyuapan juga menjadi penyedia dana untuk digunakan sebagai uang suap?

3)    Bukankah dengan dibebaskannya Anggodo, bisa dikhawatirkan Anggodo melarikan diri/menghilangkan jejak, sementara perlakuan yang sama (membebaskan dari tahanan) tidak diberikan kepada 2 pimpinan KPK, meski banyak sekali Tokoh-tokoh Nasional Negeri Ini bersedia menjaminkan diri.. (Catatan: pembebasan dari tahanan terhadap pimpinan KPK baru dilakukan setelah MK menggelar sidang mendengrakan rekaman).

 

Begitulah keanehan yang saya temukan... entah bagaimana dengan penemuan Sahabat-sahabat yang Anti dengan Korupsi (termasuk di dalamnya suap).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun