Ibarat kolam ikan besar yang awalnya penuh berisi air nan jernih, serta ikan juga tumbuhan yang sehat, namun kini yg tertinggal hanya bau amis, busuk & kotoran dipenuhi ilalang liar yang tumbuh di antara sisa beberapa ekor ikan yang mempertahankan hidupnya sebagai pelengkap juga penghias kolam semata.
Jangankan untuk memanen, untuk menjaring atau memancingpun tidak akan pernah menuai hasil, yg didapat hanya rumput ilalang, kotoran juga lumpur hitam diiringi bau anyir yang menyengat dari kolam yang sangat kotor.
Kini Kolam nan indah itu telah berganti jejak layaknya sebuah Kubangan Hitam besar dipenuhi bala juga petaka.
Itulah gambaran tentang kondisi & situasi bangsa hari ini yang telah berubah total dari bangsa yg menjunjung Demokrasi, penuh dengan keharmonisan, kedamaian juga kemakmuran rakyatnya nan besar serta menjadi kebanggaan bangsa Indonesia pada era pemimpin/presiden sebelumnya (baik paska orla, orba maupun memasuki era reformasi) yang kemudian berhasil diparipurnakan keberhasilan juga kebesarannya baik dimata rakyat Indonesia maupun dimata dunia pada saat - saat indah juga gemilang pada era Kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), namun kini semuanya telah berganti rupa bagaikan Kubangan Hitam penuh lumpur & kotoran yang menebarkan bau menyengat dipenuhi ilalang liar tak bertuan yang menyebarkan penyakit dan tertinggal kini hanya kegelapan, kepedihan serta seberkas kenangan atas kebesaran serta kejayaan masa lalu semata.
Negeri ini telah keropos, hancur lebur disegala aspek, tatanan juga nilai2 kebangsaan juga Iman yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa, rakyat & kita semua.
Mengguritanya sebaran Virus Corona ternyata telah membuat silang pendapat para pejabat kementrian untuk mempertahankan eksitensi diri pribad masing - masingi, namun disisi lain Mr. Presiden Jokowidodo malah mengambil JALAN SUNYI diam seribu kata dan bahasa, seakan tak kuasa mencari jalan terbaik untuk rakyat dan bangsa tercinta, sebagai Presiden beliau pernah berucap dengan sangat yakin lewat media jika Virus Corona tidak akan pernah masuk ke Indonesia [1]
Namun begitu sangat kagetnya Presiden ketika mengetahui wabah Virus Corona telah menyebar pesat dan tidak saja memakan korban Menteri Istana, namun telah merampas puluhan nyawa tanpa dosa rakyat tanpa daya dan negara tidak hadir tanpa upaya.
Sikap Kecerobohan, menyepelehkan, takabur, kurangnya koordinasi informasi yang dibangun baik didalam antara atasan dengan bawahan maupun dengan pihak luar, tidak adanya informasi awal yang didapatkan secara baik dan koperehensif sehinggap membuat Fatal imbasnya bagi negara yang berpenduduk 260 juta nyawa ini, karena pemerintah gagal siaga mengambil langkah langkah bijak, tepat dan akurat untuk pencegahan diawal.
Rakyat juga dibuat ketakutan atas teror Corona yang mengintai siapapun tanpa terkecuali, pasokan masker dan handsanitizer (pembersih tangan) tidak disiapkan untuk diberkan secara massal oleh negara kepada masyarakat, jikapun ada tapi langkah dipasaran dijual dengan harga sangat tinggi.
Disisi lain ekonomi nasional kini terjun bebas kearah tak terkendali, hingga Menteri keuangan Sri Mulyani menyampaikan pemberitahuan ke publik secara massal bahwa ekonomi indonesia bisa 0% dampak dari Virus Corona [2]