Mohon tunggu...
Arya Kamkam
Arya Kamkam Mohon Tunggu... -

sedang bertapa. :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sahabat, Jangan Paksa Aku Tuk Mencintaimu

6 Juli 2010   11:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:03 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku jatuh cinta padamu. semua yang kulakukan adalah demi cinta.

Deg.!! jantungku berhenti sejenak. dan kerongkonganku terasa tersumbat. Takkala tiba-tiba seorang sahabat mengucapkan itu kepadaku.

Cinta .? hhhh... telingaku sudah sering mendengar kata itu. Dan "sudah kubilang, bukan? kalau hatiku tlah lama beku dan mati rasa akan cinta" Cinta memang sebuah keinginan. Keinginan dalam memberi nafas kehidupan dalam lingkaran perasaan dalam balutan sebuah kehangatan. Aku tak akan memaksa mu tuk tidak mencintaiku.terima kasih

Senang? mungkin juga!! berarti aku masih bisa dicintai

Benci? mungkin juga!! kenapa ini harus terjadi.?

Galau? sepertinya, iya!! entah apa yang harus kukatakan. Dan entah apa yang harus aku lakukan. sebuah batu yang melayang tlah jatuh menerpa wajahku.

Sahabat? kamu sendiri tahu apa arti sahabat?. Seseorang mengatakan, bahwa seorang sahabat adalah teman yang benar-benar mengetahui secara detail tentang kita. Ada juga yang bilang, sahabat adalah teman dikala suka dan duka. Untuk yang satu ini, maaf! mungkin aku bukan seorang sahabat baik menurutmu. Setidaknya, selama ini kau telah ku anggap sebagai sahabatku.

Singgah ke kotamu adalah anugerah terbesar bagiku. sayang, aku singgah tuk sekejap dan bukan karenamu. seandainya ada keajaiban waktu itu, aku berharap bisa berjumpa bertemu walau hanya sepintas dan kau pun menghilang.maaf ku tak bisa menemui mu.

Aku belum cukup kuat hati, tuk sekedar mendengar suara mu dari ujung sana. pfff.. i miss u so much babe.! mungkin juga aku seorang yang naif.

Kita sama-sama menyadari, bahwa apa yang telah kita lakukan adalah salah. Aku sendiri tak mau merusak dan menghancurkan persahabatan yang selama ini terjalin dengan hanya karena setetes embun yang akan menyejukan hatimu.

Dibandingkan denganmu, aku hanya orang kecil. yang tak mampu makan nikmat dimanapun kamu mau. Kau lebih mampu dibandingkan denganku.

Pun, bila ku dapat mencintaimu, aku akan selalu merepotkan dan menjadi beban buatmu. Sebelum itu terjadi, ku tlah terbangun sebelum aku tertidur. Aku hanya ingin, kita kan selalu menjadi sahabat yang baik. tanpa beban rasa diantara kita.

biarlah, mereka memuja ku, karena belum ada satu orangpun yang  mampu merobohkan tembok keangkuhanku. Ku hanya ingin kita tetap menjadi sahabat yang baik. tanpa dilandasi dengan beban rasa diantara kita.

Kini tubuhku melunglai.

Maaf, jangan paksa aku tuk mencintaimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun