Mohon tunggu...
Boy Immanuel Manullang
Boy Immanuel Manullang Mohon Tunggu... Tutor - Laki-laki

Jangan Takut Untuk Gagal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Esai Kritik Pentas Drama Malam Kolaborasi

11 Januari 2020   12:15 Diperbarui: 11 Januari 2020   12:23 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara Gondrong adalah seorang aktivis kesenian yang pernah ditahan karena terlalu kritis. Gondrong menganggap kehidupannya dalam dunia kesenian hanya seperti fatamorgana dan pelangi dengan suramnya makna kejujuran didalamnya, hingga pada akhirnya memilih hidup di Jalanan karena dianggap kenyataan lebih jujur dan kejujuran lebih indah dari segala-galanya.

Malam Botak yang dimainkan oleh Accong dan Ari Sumitro sebuah pementasan Drama yang banyak mengundang gelak Tawa kepada penonton, dari segi pembawaan Inprov hingga akhir semua tersusun cukup apik. Ekspresi atau mimik muka pun sesuai dengan penempatan setiap adegan, inprov diawal yang di tawarkan kepada para penonton membawa nilai tersendiri. 

Menawarkan konflik polimik kehidupan yang sekarang terjadi dalam sebuah pementasan drama dengan sedikit bumbu komedi patut di apresiasi, dari klimaks saat bertengkarnya Botak dan Gondrong hingga hilangnya nyawa Gondrong yang dihabisi oleh sahabatnya yaitu Botak.

Ada beberapa kekurangan dalam pementasaan drama Malam Botak, yang  membuat beberapa adegan terhenti untuk sementara waktu. Penataan panggung dan lokasi pementasaan drama menjadi masalah yang cukup fatal, terheninya beberapa adegan karena cuaca menjadi faktor penting bagi setiap kru yang ada, di karenakan pada saat itu pementasaan drama itu berlangsung di luar ruangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun