Tentunya ide menulis sebagai metode perjuangan mahasiswa juga harus didukung oleh politik media massa yang sehat. Media massa harus membuka ruang yang selebar-lebarnya bagi partisipasi mahasiswa dalam menulis. Politik redaksi media massa yang kerap tak ramah bagi penulis pemula, apalagi bagi mahasiswa yang dianggap bau kencur harus dibuang jauh-jauh. Hal ini semata-mata demi tumbuh berkembangnya idealisme dan intelektualitas mahasiswa Indonesia, generasi muda harapan bangsa.
Tulisan ini tidak bertendensi untuk menegasikan unjuk rasa dan demonstrasi sebagai metode mainstream pergerakan mahasiswa. Tulisan ini juga tak hendak melakukan simplifikasi sarana perjuangan. Penulis hanya sekedar mengusulkan strategi alternatif bagi pergerakan mahasiswa yang lebih baik dan efektif dalam pencapaian tujuan. Tulisan itu abadi dan mudah diingat, sedangkan orasi dan kata-kata lebih mudah dilupakan. Scripta manent verba volant.