Novel Dilan: Dia Adalah Dilanku 1991" dan "Dilan: Dia Adalah Dilanku 1983 karya Pidi Baiq lebih cenderung masuk dalam kategori sastra populer daripada sastra serius. Berikut adalah beberapa alasan mengapa novel-novel ini lebih dekat dengan sastra populer:
- Tema dan Isi: Kedua novel ini mengisahkan kisah cinta remaja dengan latar belakang kehidupan sekolah pada tahun 1990-an. Tema yang diangkat lebih ringan dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan pembaca2.
- Gaya Penulisan: Gaya penulisan Pidi Baiq dalam novel-novel ini ringan, santai, dan penuh humor. Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan relatable bagi pembaca muda2.
- Struktur dan Bentuk: Struktur cerita dalam novel-novel ini linear dan sederhana, mengikuti alur kehidupan sehari-hari tokoh utamanya2.
- Fungsi: Novel-novel ini lebih berfungsi sebagai hiburan dan memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan tanpa menuntut pemikiran yang terlalu mendalam2.
Dengan demikian, meskipun novel Dilan: Dia Adalah Dilanku 1991 dan Dilan: Dia Adalah Dilanku 1983 memiliki nilai sastra, mereka lebih dekat dengan sastra populer daripada sastra serius. Sastra serius, seperti yang terlihat dalam karya-karya seperti Saman karya Ayu Utami, lebih menekankan pada tema-tema yang kompleks dan gaya penulisan yang lebih mendalam.
Muhammad Nabilaza Boyagain Kurniawan, Mahasiswa Sastra Indonesia UNPAM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H