Johan Budi merupakan tokoh Humas Indonesia yang sangat dikenal di dunia Humas Pemerintahan. Mengawali karir di dunia humas sebagai Humas dan Juru Bicara KPK, Johan Budi menjadi garda terdepan untuk menangkis berbagai isu miring yang menyerang KPK. Kala itu ia merupakan humas pemerintahan yang berani mengambil langkah untuk aktif berhubungan langsung dengan pimpinan.
Salah satu hal yang membuat ia sukses menjadi seorang humas adalah senang berbincang-bincang dengan para wartawan. Memiliki latar belakang sebagai wartawan, Johan Budi tentu tahu bagaimana berinteraksi dengan mereka dan informasi seperti apa yang dibutuhkan wartawan. Menjalin hubungan baik dengan media adalah salah satu keahlian yang harus dimiliki seorang humas, sebab media lah yang menjadi sarana publikasi.
Memiliki kinerja yang baik dan semakin dikenal, Johan Budi mendapatkan penghargaan sebagai Praktisi Terbaik dalam bidang hubungan masyarakat oleh Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Public Relation Network pada 2014. Organisasi ini merupakan perkumpulan praktisi bidang hubungan masyarakat yang berada di kawasan Asia Tenggara.
Setahun kemudian, Johan Budi kembali menyabet prestasi di bidang humas, yaitu memenangkan Anugerah Perhumas 2015 Kategori Humas Pemerintah. Saat itu ia dinilai mampu menghasilkan 6.134 artikel yang memuat pemberitaan yang disampaikan Johan terkait kasus-kasus korupsi sepanjang tahun 2014.Ia juga dinilai mampu mengimplementasikan masing-masing komponen prose PR (Public Relation), yakni penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pengalamannya 12 tahun menjadi wartawan dan 10 tahun menjadi juru bicara KPK akhirnya mengantarkan ia menadi juru bicara Presiden dengan jabatan resmi staf khusus bidang komunikasi. Penunjukan Johan Budi sebagai juru bicara presiden juga mengawali perubahan bentuk penyampaian komunikasi presiden Joko Widodo. Sebab sejak terpilih menjadi presiden, selama setahun lebih Jokowi menggunakan gaya komunikasi langsung, tidak melalui juru bicara.
Sepak terjang Johan Budi di dunia humas yang kian cemerlang, membuat ia ingin melakukan revolusi paradigma aparat humas pemerintahan dalam menjalankan fungsinya memberikan informasi. Selama berkarir menjadi humas, ia menilai masih banyak humas kementerian yang menunggu atasan untuk menyampaikan informasi. Ia ingin agar humas pemerintahan dapat lebih aktif memberikan masukan kepada menteri.
Terlalu birokratis dan berjenjang membuat informasi yang ingin disampaikan kementerian menjadi lambat. Posisi humas yang tidak bisa mengakses langsung kepada pejabat berwenang menjadi salah satu faktor penghambat proses komunikasi ke masyarakat. Akibatnya humas tidak memiliki pemahaman informasi kebijakan yang utuh.
Dari Johan Budi, para praktisi humas pemerintahan dapat belajar bahwa menjadi seorang humas harus lah selalu proaktif mencari informasi, terutama kepada atasan. Sebab tidak semua staff atau karyawan mengetahui dengan betul fungsi dan peran humas yang sesungguhnya. Adanya inisiatif dari staff humas itu sendiri dapat membantu perusahaan lebih membuka mata akan pentingnya posisi humas.
Selain itu menjalin hubungan baik dengan media juga sangat diperlukan, bukan hanya menjalin kontak dengan media ketika butuh semata. Untuk mendekatkan hubungan pemerintah dengan media, humas harus kreatif menyusun event yang bisa mendekatkan media dengan pemerintah. Misalnya bisa berupa pertemuan informal yang berupa jamuan makan atau high tea. Obrolan santai pada saat pertemuan informal dengan para awak media, membuat humas dapat mengenal mereka secara personal, dan membangun human relations yang optimal untuk mendukung kegiatan media relations.Â
Referensi: