Mohon tunggu...
Bowie
Bowie Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati isu sosial , lingkungan, alam, pendidikan

GILANG (semanGat Inisiatif kreatif Leadhership entrepreniur proactive Action Ngobrol pintar)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Problem Based Learning and Study Field SMAN 2 Tangsel di Ekowisata

13 November 2024   15:15 Diperbarui: 13 November 2024   15:16 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SMAN 2 Tangerang Selatan (Tangsel) mengadakan implementasi problem based learning and study field diikuti oleh kelas XI-12 (kelas sosial humaniora) yang didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Mochammad Iqbal dan Wali Kelas Julius Ramadhona bertempat di Kampung Ekowisata Keranggan Tangsel pada Selasa (05/11/2024)

Acara ini merupakan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran lapangan agar murid terbangun critical thinking untuk mendiskusikan masalah yang ada di lapangan dan mencoba memberikan solusi.

Metode pembelajaran dimulai dari pemaparan tentang Kampung Ekowisata Keranggan oleh tim Ekowisata. Kemudian murid murid dibagi menjadi 3 kelompok untuk menggali informasi dan  permasalahan langsung ke narasumber untuk berdialog yaitu ke pelaku UMKM, Sekolah ABK (Anak Kebutuhan Khusus), penghasil kerajinan tangan dan aktifitas panahan.

Wakil Kepala Sekolah Mochammad Iqbal mengatakan, bahwa ini merupakan metode pembelajaran dan inovasi perdana, khususnya mata pelajaran sosiologi yang diharapkan kedepannya bisa dilanjutkan dengan mata pelajaran lain untuk outdoor class.

“Kami mengajak anak anak  yang telah mempelajari konsep permasalahan sosial dan konsep penelitian di kelas untuk belajar  mengaplikasikan pengetahuan ketrampilan mereka mendapatkan pengalaman baru dan menggali permasalahan sosial di Kampung Ekowisata Keranggan, dikaji lebih lanjut, diskusi dan mencoba menyampaikan solusi,”  harap Iqbal.

Lanjutnya, Ekowisata Kranggan adalah tempat yang representatif bagi murid murid, baik dari segi tempat, kondisi masyarakat, sumber daya manusia.

“Masyarakat juga sudah teredukasi terkait  wisata sehingga siap untuk menerima pihak eksternal yang belajar maupun berkunjung  dan ternyata program paket Ekowisata luar biasa,” ungkap Iqbal

Kemudian Wali Kelas Yulius Ramadhona menyampaikan ke murid murid  bahwa ini pengalaman pertama dan baru pertama kali kelas mengadakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Ekowisata.

Input sumber : pembagaian kelompok  u/ menggali info dari narsum di Masyarakat (dokpri Bowie)
Input sumber : pembagaian kelompok  u/ menggali info dari narsum di Masyarakat (dokpri Bowie)

“Gunakan kesempatan ini untuk menggali informasi dan mempelajari semua yang ada, bagaimana mengembangkan  Ekowisata Keranggan tempat wisata di wilayah kita di Tangsel,  ini hal yang luar biasa,” pesan Yulius penuh semangat.

Sementara itu Ketua Panitia sekaligus MC Nobel Rakhagani Satriatama, Kelas XI.12 Jurusan Sosial Humaniora berharap  agar kegiatan di Ekowisata Kranggan dapat membantu lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, lalu dapat mendengarkan aspirasi dan juga inovasi dari masyarakat Desa Keranggan.

“Kami sangatlah puas dengan hasilnya yang melebihi harapan kami dengan tempat yang sangat sejuk, acara yang menyenangkan,  mulai dari  penyambutan, pemberian materi yang sangat bermanfaat, respon dan tanggapan dari bapak ibu  pada saat kami menggali informasi yang kami butuhkan,” ucap Nobel menutup pembicaraan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun