Anak Kebutuhan Khusus (ABK) di bawah naungan Rumah Bina Kreatif Indonesia (RBKI) memilik jadwal belajar dan kegiatan yang bervariasi dari Senin hingga Sabtu di Kampung Ekowisata Keranggan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan.
Salah satu kegiatan hari ini adalah melatih konsentrasi antara gaya pikiran kekutan sportifitas dan kerjasama yaitu latihan panahan. Masing-masing peserta ABK memiliki kesempatan meluncurkan 5 buah anak panah  secara bergantian. Setelah meluncurkan anak panah wajib mengambil anak panah dan memberikan ke peserta berikutnya, peserta yang lain juga mengarahkan dan memberi semangat ke peserta yang belum berhasil serta memperbaiki papan sasaran jika jatuh atau miring
Divisi pendidikan ABK, Kusniyati, S.Pd mengatakan, bahwa setiap harinya kegiatannya berbeda beda dari olah raga, bernyanyi, berjoget fun games, menyiram tanaman, bercocok tanam baik hidroponik maupun konvensional, keterampilan membuat aneka kue, keterampilan membuat aneka craft, sholat berjamaah, berdoa dan lain lain, khusus akhir tahun dilakukan kegiatan tour and trip di tempat lain.
"Anak-anak yang  ada saat ini  adalah Tunagrahita (ringan & sedang), Autis dan Tunarungu, ada yang sudah lulus sekolah khusus ada juga yang tidak sekolah," jelasnya
"Kami di sini membina dan membantu mereka agar memiliki ketrampilan khusus," imbuh Kusniyati yang akrab disapa Mia.
Mia memaparkan, sebelumnya mengajar di dalam kelas di sekolah khusus, setelah di RBKI di alam terbuka dengan adik adik ABK dirinya banyak belajar ilmu baru, lebih fokus ke hasil karya, kreatifitas, ide baru, untuk adik adik agar bisa membuat sesuatu dan bisa dijual.
"Tantangannya saat ini adalah  bahwa sarana dan prasaran belum memadai dan kurangnya promosi di sosial media," ungkapnya.
"Semoga semakin banyak orang yang mengapresiasi hasil karya mereka," sambungnya.
Kemudian, salah satu guru pembimbing, Aisya menyampaikan, pasti ada saja perilaku, gaya, karakter dari adik adik yang membuat kita semua tersenyum bahkan tertawa.
"ABK itu sama lho dengan anak anak lain, mereka perlu tempat untuk meluapkan ekspresi, mereka perlu tempat untuk melatih skill dan kemampuan mereka untuk masa depannya mereka" ungkap Aisya.