Mohon tunggu...
Bowie
Bowie Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati isu sosial , lingkungan, alam, pendidikan

GILANG (semanGat Inisiatif kreatif Leadhership entrepreniur proactive Action Ngobrol pintar)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menggapai Harapan dengan Dreambook (Bagian 1)

22 Juli 2024   17:44 Diperbarui: 22 Juli 2024   19:06 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dreambook menikmati pemandangan laut (Dokpri)

Menggapai Harapan Dengan Dreambook (Bagian 1)

Parameter keberhasilan seseorang untuk mengukur tercapainya suatu  Dream Book (keinginan yang besar yang harus dicapai melalui suatu proses dan perjuangan) dapat dilihat dari berbagai sisi yaitu K4S ( Keuangan, Kesehatan, Kemasyarakatan, Keluarga Barokah dan Spiritual), hal tersebut dapat dirasakan pada saat manula (bad, not bad atau happy),

 Anak anak dan remaja umumnya masih belum konsisten, namun sebagai orang tua dreambook sebaiknya sudah sering disampaikan dari mulai anak anak  agar mereka bisa menggapai apa yang mereka inginkan dan apa yang harus dilakukan.

Jika sudah dewasa bukan lagi keinginan namun sudah harus mengejar kondisi tertentu dengan proses dan target umur.

Berikut  proses dan tahapan yang harus dilalui :

1. Proses I diumur 30-40
Dari sisi keuangan, sebaiknya sudah punya/bisa memenuhi kebutuhan hidup : sandang papan, pangan, kendaraan untuk keluarga, keuangan yang mapan serta  alternatif penghasilan/bisnis sampingan, dimana income tidak  hanya dari satu sumber

Tidak kalah penting masalah kesehatan, dianjurkan sudah faham dan  mempraktekan pola hidup sehat, mengupayakan jangan sampai konsumsi obat rutin,  4 sehat 5 sempurna/olah raga minum air putih makan sayur buah lauk pauk susu), salah satu dreambook nya antara lain menghadiri pernikahan cucu.

Kehidupan bermasyarakat juga sangat penting, agar kita bisa terus memiliki rasa empati, simpati peduli dan toleransi, sebaiknya sudah  pernah menjadi pengurus RT, RW, ataupun organisasi sosial di masyarakat tapi bukan di kantor/sekolah.

Begitu pula dari sisi keluarga barokah, disarankan  sudah memiliki keturunan minimal 3 anak, sudah diceritakan dikenalkan Trah siapa kakek, nenek, pakde bude om tante sepupu keponakan, dan untuk pendidikan anak kita SD sudah bisa baca Al Qur'an, SMP sudah khatam Al Qur'an, adapun  jumlah keturunan tergantung kemampuan,  jika belum memiliki anak bisa mengadopsi baik dari saudara ataupun panti.
Yang belum menikah sebaiknya dicarikan jodoh oleh orang tua/saudara saudaranya.

Khusus untuk spiritual, sebaiknya umat Islam sudah umroh, DP haji, khatam Al Qur'an baik arab maupun latin lebih 2x, mengerti  arti bacaan sholat, biasa sholat dhuha dan tahajud pada kondisi khusus, sudah bisa kultum, sudah membaca 9 ilmu ilmu agama islam : ilmu Tauhid, Aqidah, Fiqih, Ulumul Qur'an, Hadist, Sirah nabi, Tajwid,  Akhlaqul Karomah, Harta dan Faraidh.

Diproses ini dituntut komitment (gigih giat gesit semangat) serta peran dan  support pasangan suami istri

2. Proses II Umur 40-50 :

Jika proses I benar dan dream book tercapai, tingkatannya sudah expert, namun apabila diumur tersebut belum tercapai maka segera mungkin harus dikejar diperiode ini, maksimalkan otak kanan, EQ,  SQ,  training Softskill serta  ikhtiar bumi dan Ikhtiar langit.


3. Proses III Umur 50-60 :

Apabila memungkinkan kejar terus dream book sesuai kebutuhan, jika tidak memungkinkan, dreambook harus ada yang dikejar ada yang harus dicoret, nikmati hasilnya. Bila proses I & II benar dan dream book tercapai, tingkatannya berarti Excellent

dreambook menikmati pemandangan alam (Dokpri)
dreambook menikmati pemandangan alam (Dokpri)

Proses IV Umur 60 keatas,
Jika semua proses berjalan dengan baik tingkatannya Motivator,  apapun kondisi kita, jika sudah diatas 60 th maka harus di terima dan disyukuri apapun hasilnya happy, bad atau not bad, namun tetap harus mengisi kehidupan dengan aktifitas/kegiatan/hobby yang bermanfaat dan disesuaikan situasi kondisi, yang tidak kalah penting tetap menuntut dan menambah ilmu agama, mempraktekan dan mendakwahkan

(Bersambung ke bagian 2)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun