Mohon tunggu...
Bowie
Bowie Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati isu sosial , lingkungan, alam, pendidikan

GILANG (semanGat Inisiatif kreatif Leadhership entrepreniur proactive Action Ngobrol pintar)

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Hore aku punya kedai hidroponik (bagian ke 2)

1 Juli 2024   11:55 Diperbarui: 1 Juli 2024   12:40 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah selesai pelatihan hidroponok dari Pak Bowie, Ayah, Bunda, Ghania dan Malika  segera mencoba menanam hidroponik. Bunda membeli benih bibit sayuran dan nutrisi. Malika dan Ghania mengumpulan wadah-wadah bekas. Ayah merakit perangkatnya. Mereka mengikuti semua proses yang diajarkan Pak Bowie.

Malika dan Ghania menyemai benih pada media tanam berupa busa drakon. Dua hari kemudian...

"Wah, sudah tumbuh kecambah!" pekik Ghania.

Mereka segera memindahkan semaian ke tempat yang terkena matahari. Seminggu kemudian Malika dan Ghania melihat ada beberapa  daun tumbuh di wadah semai.

Assyiiik , sudah tumbuh daun!" pekik Ghania senang.

"Nanti kalau sudah ada tiga daun, kita pindahkan ke perangkat hidroponik," kata Malika.   

"Duh, aku gak sabar rasanya ingin cepat-cepat tumbuh besar," sahut Ghania.

Namun esoknya, daun itu layu. Tidak ada lagi daun yang tumbuh. Tanaman itu mati.

Malika dan Ghania sedih sekali. Mereka sangat kecewa.

"Sepertinya kita tidak bisa bertanam. Sudah deh kita tidak usah bertanam lagi," ujar Ghania.

"Iya. Aku juga jadi malas nih. Sudah lelah tapi tapi tidak berhasil," balas Malika.

Bunda tersenyum mendengarnya.

"Jangan putus asa. Ingat pesan Pak Bowie. Ayo besok coba semai lagi," kata Bunda memberi semangat. "Hmmm, mengapa bisa gagal ya?" tanya Bunda.

Ayah memperhatikan semaian itu.

"Nah, Ayah tahu jawabannya. Pasti kalian lupa menyemprotkan air setiap hari," jawab Ayah. Malika dan Ghania terkejut.

Esok harinya Malika dan Ghani mencoba menyemai lagi. Mereka tidak lupa menyemprotkan air pada semaian setiap pagi dan sore. Setelah tumbuh kecambah, mereka melatakkannya di tempat yang terkena sinar matahari (simat). Tetapi seminggu kemudian tanaman itu mati lagi. Malika dan Ghania kecewa lagi. Namun kali ini mereka tidak putus asa.

"Baiklah, besok kita coba lagi mengulang semai dari awal,"sahut Ghania.

"Semangaaat!" teriak Bunda.  Semua tertawa.

Esok harinya Malika dan Ghani menyemai lagi. Bayam dan selada. Mereka selalu menyemrpotkan air setiap pagi dan sore. Mereka memindahkan semaian ke perangkat hidroponik. Selanjutnya mereka berdoa agar tanaman ini bisa tumbuh subur. Minggu berikutnya mereka menambahkan lagi nutrisi pada tanaman itu. Begitu seterusnya setiap minggu.

Sebulan kemudian selada dan bayam sudah tumbuh besar, lebat dan subur.

"Nah, sekarang saatnya panen!" kata Ayah.

"Senangnyaaa...!" teriak Bunda, Malika dan Ghania.

Hari ini Bunda masak sayur bayam. Besoknya Bunda membuat asinan selada.

Input sumber : Bowie
Input sumber : Bowie

Wah, enak sekali ya. Setelah berhasil menanam, Malika dan Ghania semakin rajin bertanam hidroponik. Mereka menanam beragam sayuran dan buah-buahan.

Saat panen, mereka tidak hanya memetiknya untuk dimakan sendiri. Mereka juga memberikan kepada tetangga-tetangga dan orang-orang yang membutuhkan.

Setelah berkali-kali panen, akhirnya Ayah dan Bunda menjual hasil panen hidroponik. Mereka menjualnya ke tetangga, menjual secara online, di  acara-acara, pameran dan lain-lain.

  • Sayuran dikemas dalam plastik dan dibalut bagian batangnya dengan isolasi, biasanya isolasi berwarna hijau.
  • Sayuran disertakan bersama akarnya
  • Khusus jenis sayuran kale hanya dijual daunnya saja tanpa akar.

Selanjutnya Bunda membuka restoran/rumah makan/kedai  Hidroponik dengan nama "Kedai Hidroponik MG"  MG singkatan dari Malika dan Ghania. Kedua anak itu senang sekali.

Menunya  :

  • Nasi Pecel hidroponik dengan lauk, tempe tahu bacem dan telur asin
  • Nasi dan aneka  sayuran hidroponik, tumis kangkung, sayur bayam brazil, capcai, dan lain-lain.
  • Asinan selada.
  • Minumannya:  juice kale, juice bayam, smoties packcoy
  • Makanan tambahannya; ager-ager kangkung, ager-ager bayem .

Input sumber: Bowie
Input sumber: Bowie
Sedangkan Ayah mulai sibuk membuat insalasi hidroponik dengan berbagai jenis dari NFT, DFT, Rakit Apung maupun tower system dan dijual baik di event  event maupun  secara on line.

Karena kewalahan order maka Ayah dibantu oleh 3 orang karyawan, Bunda dibantu oleh 2 orang karyawati, yang menarik  Kedai Hidroponik MG sudah terdaftar sebagai UMKM yang menjadi andalan serta  percontohan di daerahnya,  juga memiliki SEHATI (sertifikat halal gratis).

Tamat - Bowie

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun