Ada pula seorang bapak yang ingin membeli rokok di warung dekat rumahnya. Tidak jauh, hanya beberapa ratus meter saja dari rumahnya. Karena jaraknya yang dekat, bapak tersebut pergi menggunakan sepedah motor tanpa menggunakan helm.Â
Saat baru keluar dari pagar rumahnya, tiba-tiba ada mobil yang lepas kendali dan menabraknya. Beruntung ia masih hidup, tetapi ia mendapat cidera serius di bagian kepalanya.
Masih banyak lagi cerita-cerita lain tentang pelanggaran tatatertib lalu lintas ini. Apakah mereka tidak pernah mengetahui pentingnya menggunakan atribut keselamatan?
Tentu mereka mengetahuinya. Si ibu yang didekati polisi di pagi itu pun mengetahui bahwa ia harus menggunakan helm. Gadis yag hampir ditabrak truk juga paham hal tersebut. Anak SMP yang belum memiliki surat izin mengemudi juga tahu kok, bahka ia juga tahu bahwa ia belum boleh mengendarai sepedah motor di usianya saat itu.Â
Apa lagi bapak yang ingin membeli rokok, ia bahkan selalu mengingatkan anaknya untuk menggunakan helm jika ingin mengendarai sepedah motor. Merekasemua paham. Sebagian besar dari kita juga paham hal itu. Mereka hanya mengabaikannya. Kita juga hanya menyepelekannya.
"Ah, ga usah pake helm, kan jaraknya dekat".
"Ah, ga usah pake helm, kan jam segini ga ada polisi".
Dengan berbagai retorika kita mencoba untuk mencari pembenar atas pelanggaran yang kita lakukan. kawan, ayo, mulai sekarang kita mulai untuk menjadi pelopor keselamatan. Sangat memprihatinkan jika banner besar yang bertuliskan "jadilah pelopor keselamatan" yang dipasang di berbagai tempat oleh kepolisian haya menjadi pajangan tanpa kita indahkan.
Ayo, mulai sadari bahwa keselamatan diri itu sangat penting. Coba pikirkan berapa biaya yang di butuhkan jika terjadi kecelakaan. Pikirkan bagaimana jika orang yang kita sayangi melihat kondisi kita jika terjadi kecelakaan.Â
Atribut keselamatan yang diwajibkan pada para pengendara itu bukan hanya sebagai aksesoris semata kawan. Bukan hanya sebagai style fasion semata. Tetapi untuk memastikan bahwa kita dapat berkendara dengan aman dan selamat.
Ah, ini hanya pikiranku saja. Mana mungkin mereka akan memahami bahwa atribut keselamatan itu penting. Mana mungkin mereka ingin menggunakan helm. Mana mungkin mereka ingin mengendarai kendaraan dengan mengikuti petunjuk keselamatan.Â